3. China Minta RI Tanggung Pembengkakan Biaya Proyek
Pembengkakan biaya konstruksi untuk pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung ini masih menjadi pembahasan berlanjut oleh pemerintah.
5 Fakta Kereta Cepat Indonesia, Biaya Proyek Bengkak hingga Rp16,8 Triliun. (FOTO : MNC Media)
Hal ini disebabkan oleh mitra pembangunan kereta cepat, yaitu China Development Bank (CDB), meminta agar pembengkakan biaya ditanggung oleh pemerintah.
4. Optimis Beroperasi Tahun Depan
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo optimis bahwa proyek KCJB ini dapat dioperasikan pada 2023. Penyebab proyek ini molor karena menipisnya dana akibat pembengkakan biaya konstruksi.
5. Baru Balik Modal 40 Tahun
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memprakirakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal setelah beroperasi selama 40 tahun.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menyatakan hal ini berdasarkan feasibility studi atau studi kelayakan dari tarif yang akan diberikan kepada masyarakat sebesar Rp350 ribu per orang.
"Kapasitas 1 train set ada 601 seat, terdiri dari 3 kelas, VIP, first class, dan second class. Tarif berkisar Rp150–350 ribu sesuai hasil study demand forecast POLAR UI," katanya dalam RDP dengan Komisi V.
Kemudian Dwiyana mengatakan, hasil reviu feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. Menurutnya perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.
Itulah penjelasan lima fakta kereta cepat Indonesia. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.