Kekayaan George Soros Tembus Rp124 T, Sempat Jadi Kuli hingga Salesman
Kekayaan George Soros per Maret 2021 tercatat sebesar USD8,6 miliar atau setara dengan Rp124 triliun.
IDXChannel – Kekayaan George Soros per Maret 2021 tercatat sebesar USD8,6 miliar atau setara dengan Rp124 triliun meski ia sempat diduga menjadi bilang keladi atas runtuhnya ekonomi Indonesia dan Asia di tahun 1998 atau yang dikenal dengan tragedi ekonomi 98. Pria terkaya ke 56 di Amerika versi Forbes dan ke 162 secara global ini lahir di Budapest, Hongaria, pada 12 Agustus 1930. George Soros diketahui sempat berkerja sebagai kuli panggul hingga salesman.
George Soros merupakan seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan juga aktivis politik dengan kewarga negaraan Amerika Serikat (AS). George Soros adalah seorang keturunan etnis Yahudi dan merupakan pendiri dan ketua Soros Fund Management LLC.
Pada 1947, George Soros mendaftarkan dirinya di London School of Economics dan bertemu dengan Karl Popper yang akhirnya melahirkan teori refleksifitas. Usai George Soros lulus dari London School of Economics, ia diketahui memulai awal karirnya sebagai salesman di suatu toko souvenir.
Menjadi titik rendah dalam hidupnya membuat George Soros tidak puas bekerja sebagai salesman. Alhasil ia berinisiatif untuk melamar pekerjaan di merchant bank yang setara dengan bank kredit untuk para pedagang di AS. George Soros mendapat penolakan berkali-kali, dan pada akhirnya ia diterima bekerja di Singer & Friedland.
Sosok orang terkaya ke 56 di AS ini nyatanya terkenal akan tingkahnya yang mengguncang Bank Inggris hingga kebobolan uang sebanyak £3.4 miliar pada tahun 1992. Peristiwa tersebut kini dikenal dengan sebutan Black Wednesday atau "hari rabu hitam".
Tak hanya itu, kebijakan George Soros juga banyak dikatakan sebagai dalang dibalik krisis moneter yang terjadi pada 1998. Sebab George Soros dikenal sebagai seorang taipan investasi global yang bergerak pada bidang jual beli mata uang.
George Soros juga seorang kapitalis radikal yang memiliki banyak investasi di berbagai perusahaan luar negeri, salah satunya di Indonesia, tepatnya di Aceh dan Sorong. Sebagai salah satu orang berpengaruh keuangan dan bisnis di dunia, George Soros tentunya mendapat banyak kritikan dan banyak dibenci pemimpin-pemimpin negara.
Mahathir Mohammad, perdana menteri Malaysia diketahui menjadi salah satu pemimpin negara yang membenci George Soros. Mahathir mengatakan bahwa Soros merupakan sosok penyebab utama krisis moneter di berbagai negara Asia. Mahathir menilai, bahwa sejumlah negara di Asia yang paling terdampak akibat ulah George Soros adalah Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, hingga Thailand.
Meski menjadi orang berpengaruh di dunia, sebagai pebisnis raksasa yang sukses, George Soros nyatanya memiliki masa lalu yang tidak baik. Masa muda George Soros harus melewati zaman perang dunia yang membuat George Soros harus berpindah-pindah negara bersama keluarganya demi menghindari perang.
Sekadar diketahui, dengan teori refleksif yang ia buat, George Soros sukses mendirikan First Eagle Funds pada 1967 dan Double Eagle Hedge Funds pada 1969.
Kedua lembaga tersebut bergerak di bidang investasi. adapun tujuan dari pebentuka lembaga George Soros yakni mengaplikasikan strategi mengambil keuntungan saat gelombang ekonomi terjadi. Strategi investasi yang dibuat George Soros terbukti sukses meraup keuntungan dari modal pertama USD4 juta menjadi USD12 juta.
Oleh sebab itu, lembaga investasi George Soros berubah nama menjadi Soros Fund dan kebali diubah menjadi Quantum Fund. Hingga 2013 lalu, Quantum Fund berhasil menghasilkan profit sebesar USD5,5 miliarr yang menjadikan Quantum Fund sebagai lembaga investasi hedge funds tersukses di dunia.