Kisah Buruh Pabrik Korban PHK, Kini Sukses Jadi Juragan Emping Jahe
Roda kehidupan berputar, inilah kisah sukses korban PHK yang kini menjadi pengusaha emping jahe.
IDXChannel - Menjadi pegawai yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu merupakan ujian yang cukup berat untuk setiap orang. Tak terkecuali bagi Imam yang pernah mengalami PHK dan kini sukses membuka usaha emping jahe.
Pada 2003, Imam sempat bekerja di pabrik tekstil terbesar di wilayahnya di kota Batu, Jawa Timur. Setelah terkena PHK, ia mencoba peruntungan untuk bisa kembali menghasilkan Rupiah.
Seperti dihimpun dari channel YouTube Indorasa 28 pada Selasa (22/11/2022), Imam bercerita bahwa awalnya ia membuat emping jahe hanya sesuai pesanan saja, bahkan tidak sampai sekilo dalam sehari.
"Misalkan ada orang minta, kita buatkan, kita jual. Sudah gitu kan dapat uangnya, kita kumpulkan, terus buat beli bahan lagi. Semakin hari semakin nambah," ujarnya.
Setelah bisa melakukan produksi dengan jumlah yang lumayan banyak, ia akhirnya melakukan pemasaran dengan cara manual, yakni menawarkan produknya dari toko ke toko.
"Pemasaran dulu kan kadang-kadang kita menawarkan ke tempat-tempat, ke toko-toko. Kadang ada yang nerima, cuma enggak sedikit juga yang nolak," kisahnya.
Menurutnya, sejak kota Batu menjadi kota wisata, banyak tempat-tempat yang menjual oleh-oleh khas Batu. Imam memanfaatkan hal tersebut dengan mencoba memasukan produknya ke toko oleh-oleh.
"Sejak kota Batu jadi kota wisata, itu semakin banyak tempat-tempat wisata yang dibuka. Itu kita masukin juga ke situ, biasanya seperti itu," jelas Imam.
Namun perjuangannya tidak berakhir sampai di situ, ia harus menghadapi ujian karena pendapatannya menurun akibat pandemi Covid-19 yang menghentikan kegiatan pariwisata di wilayahnya.
Ia berusaha kembali untuk memutar otak. Akhirnya ia memutuskan menjual produknya melalui media digital dengan menggunakan akun-akun media sosial.
Perjuangannya membuahkan hasil, berkat dipromosikan melalui media sosial, produknya dilirik oleh masyarakat internasional.
"Qodarullah ada hikmahnya juga pas corona itu kita online. Kita juga kena jadi banyak relasi, terus ada buyer juga dari luar dapet dulu tuh dari online pakai Facebook, IG ads, tapi banyak juga yang organik juga, kan ada yang di grup-grup gitu, kita posting-posting di media sosial seperti itu," tuturnya.
Setelah mendapatkan relasi, Imam mencoba peruntungan di pasar internasional dengan melakukan ekspor. Ekspor pertamanya menyasar negara Belgia dan saat ini sudah menyentuh pasar Dubai.
"Yang pertama itu dulu pernah ke Belgia terus yang terakhir kemarin itu ke Dubai. Ini perizinannya sudah lengkap, kemasannya juga sudah standar ekspor ada tiga bahasa," jelas Imam.
Saat ini, ia telah menyerap banyak tenaga kerja terutama tetangga sekitar rumahnya dan teman-teman kerjanya saat ia bekerja di pabrik tekstil.
"Dulu pas kerja di pabrik banyak juga temen-temen yang kena PHK juga. Akhirnya sebagian juga ada yang ke sini," pungkas Imam.
(FAY)