Rela Lepas Hak Paten, Ini Fakta Menarik Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca
Sarah Gilbert tengah menjadi perbincangan usai mendapatkan standing applause dari seluruh penonton turnamen tenis Wimbledon belum lama ini.
IDXChannel - Nama Sarah Gilbert tengah menjadi perbincangan usai mendapatkan standing applause dari seluruh penonton turnamen tenis Wimbledon belum lama ini. Usut punya usut ternyata wanita kelahiran 1962 tersebut adalah pembuat vaksin AstraZeneca (AZ).
Meskipun saat ini vaksin buatannya telah digunakan oleh seluruh masyarakat dunia, namun sosok Sarah Gilbert rupanya belum cukup banyak terekspos ke publik. Setelah video tenis tersebut mendadak viral, sosok Sarah akhirnya ramai diperbincangkan.
Mengutip berbagai sumber, berikut fakta menarik Sarah Gilbert, ilmuwan asal Inggris nan cerdas dan memiliki rasa kemanusiaan yang sangat tinggi.
1. Rela lepaskan hak paten vaksin demi kepentingan bersama
Hal yang menjadi sorotan pada sosok Sarah adalah ketika dirinya melepaskan hak paten atas vaksin AstraZenecca yang kini digunakan banyak orang untuk Covid-19. Padahal, bisa saja dia meraup keuntungan dari menjual vaksin tersebut. Namun tindakan itu tidak dilakukannya.
"Saya tidak ingin mengambil hak paten penuh, agar kita bisa berbagi intelektual. Siapapun bisa membuat vaksin mereka sendiri demi mengatasi pandemi ini," tutur Sarah mengutip laman Reuters.
2. Sarah Gilbert merupakan Profesor di Universitas Oxford
Wanita berusia 59 tahun itu rupanya seorang Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford. Secara khusus Sarah mengembangkan berbagai vaksin untuk melawan influenza. Dia juga pernah menjadi ketua tim peneliti vaksin Ebola.
3. Menjadikan vaksin AZ jauh lebih murah
Mengutip laman BBC, Sarah menentukan biaya produksi untuk membuat vaksin AZ ini rupanya hanya berkisar USD4 dibandingkan Moderna dan Pfizer. Meski tergolong vaksin Covid-19 paling murah saat ini, namun tingkat keefektifan terhadap virus terlebih varian Delta mencapai 92 persen. Setelah kebutuhan vaksin terpenuhi, AZ baru akan menentukan harga per dosisnya.
4. Sarah Gilbert pendiri perusahaan Vaccitech
Vaccitech adalah perusahaan bioteknologi yang mengembangkan vaksin dan imunoterapi untuk penyakit menular dan kanker, seperti hepatitis B, HPV, dan kanker prostat. Sarah Gilbert merupakan salah satu pendiri perusahaan tersebut. Dia mengabdikan dirinya sepanjang usia hanya untuk membuat vaksin demi keselamatan masyarakat dunia.
5. Bekerja keras mengatasi Covid-19
Sejak tahun 2020 silam, Sarah yang mengetahui fenomena tentang empat orang di China yang menderita pneumonia aneh dan akhirnya dikenal sebagai Covid-19 langsung membuat perancangan vaksin mengatasi virus tersebut.
Akhirnya pada akhir Desember 2020 lalu, vaksin Covid-19 AstraZeneca yang dikembangkannya bersama dengan Oxford Vaccine Group telah disetujui untuk digunakan di Inggris. Pada Februari lalu, penggunaan vaksin itu pun akhirnya disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
6. Bukan berasal dari keluarga dokter
Sarah Gilbert rupanya bukan berasal dari keluarga dokter. Pribadi yang dikenal pendiam ini dibesarkan oleh seorang ayah yang menggeluti bisnis sepatu. Sementara sang ibu merupakan seorang guru Bahasa Inggris.
Diantara anggota keluarga yang lain, hanya Sarah yang tertarik di dunia medis. Gilbert berhasil lulus dari University of East Anglia dengan gelar Bachelor of Science di bidang Biological Sciences. Ia melanjutkan pendidikan di University of Hull untuk mendapatkan gelar doktor di bidang genetika dan biokimia dari ragi Rhodosporidium toruloides.
7. Mendapat dukungan penuh dari keluarga
Hidup dan mengabdikan diri sebagai pembuat vaksin, membuat keluarga Sarah Gilbert ikut mendukung keputusannya tersebut. Bahkan ketiga anak kembarnya diketahui menjadi relawan vaksin yang dibuat oleh Sarah.
8. Sarah Gilbert mendapatkan gelar kebangsawanan
Tahun ini, Gilbert mendapatkan gelar kebangsawanan Dame Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (DBE) dari Kerajaan Inggris, atas jasanya pada ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat. Tidak cuma itu saja, dirinya juga dianugerahi Penghargaan Putri Asturias untuk kategori penelitian ilmiah. (NDA)