MARKET NEWS

2 Emiten Nikel Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih: Salah Satunya Masuk LQ45 Februari-Juli

Kurnia Nadya 24/03/2023 11:12 WIB

Dua emiten nikel yang cetak pertumbuhan laba bersih tahun lalu adalah INCO dan IFSH.

2 Emiten Nikel Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih: Salah Satunya Masuk LQ45 Februari-Juli. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Sejumlah emiten nikel mencetak kinerja yang memuaskan sepanjang 2022, salah satunya adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang berhasil membukukan laba bersih dan pendapatan yang tumbuh lebih dari 20%. 

INCO mencatatkan pendapatan USD1,17 miliar sepanjang 2022, naik 23,74% secara tahunan (year on year) dari realisasi tahun lalu yang tercatat sebesar USD963 juta. Sementara laba bersih yang diperoleh adalah USD200,4 juta, setara Rp3,04 triluiun. Naik 20,87% dari realisasi tahun sebelumnya. 

Peningkatan laba bersih ini berbanding lurus dengan pendapatannya yang juga naik 23,73%, yakni USD1,17 miliar atau Rp17,92 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya, INCO membukukan pendapatan USD953,17 juta. 

Masih dalam periode yang sama, INCO mencatatkan penjualan kepada VCL sebesar USD953,20 juta, setara Rp14,48 triliun. Sementara penjualan kepada SMM tercatat mencapai USD226,24 juta, atau setara Rp3,43 triliun. Vale sendiri mencatatkan produksi sebanyak 60.090 metrik ton nikel dalam matte. 

Berkat catatan kinerja yang memuaskan itu INCO masuk dalam daftar saham LQ45 periode Februari hingga Juli 2023. Namun selain Vale Indonesia, terdapat emiten nikel lain yang juga membukukan kinerja yang memuaskan tahun lalu. Simak ulasannya berikut ini. 

Seperti yang diketahui, indeks saham LQ45 adalah sederet emiten yang memiliki kinerja yang baik, sahamnya pun lebih likuid, sehingga kerap dianjurkan kepada investor-investor pemula. 

Emiten Nikel yang Cetak Peningkatan Laba Bersih 

Emiten nikel lain yang juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih adalah PT Ifishdeco Tbk (IFSH), yakni mencapai 17,5% secara tahunan. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan, yakni Rp939,03 miliar, naik 3,61% dari perolehan tahun sebelumnya. 

Sementara laba bersih IFSH adalah Rp199,18 miliar, naik 17,50% dari perolehan setahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp169,51 miliar. Sehingga, laba bersih per saham pun turut meningkat, dari Rp79,77/saham menjadi Rp93,74/saham. 

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan penjualan ke pihak ketiga. Sejumlah perusahaan yang membeli nikel dari IFSH antara lain PT Kyara Sukses Mandiri dan PT Infei Metal Industry. 

Sebagai tambahan informasi, IFSH adalah perusahaan yang bergerak di pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara. Emiten tersebut mengelola lahan pertambangan seluas 2.580 Ha. 

Sementara INCO memiliki sejumlah blok pertambangan di Sulawesi, yakni Blok Sorowako (Sulsel, Sulteng), Blok Sua Sua (Sultra), Blok Pomalaa (Sultra), dan Blok Bahodopi (Sulteng, Sulsel). Tahun lalu, INCO juga meresmikan mega proyek pabrik nikel di Pomalaa dengan Zhejiang Huayou Cobaly Co., Ltd. 

Demikianlah informasi ringkas mengenai kinerja dua emitel niken yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2022. (NKK)

SHARE