3 Pilihan Investasi yang Lebih Aman dan Menguntungkan Bagi Investor Pemula
Investor Indonesia membelanjakan modalnya pada beberapa instrumen favorit. Antara lain emas, reksa dana, saham, properti, dan obligasi atau surat berharga.
IDXChannel—Terdapat 3 pilihan investasi yang lebih aman dan menguntungkan bagi masyarakat awam yang baru memulai perjalanan investasinya. Investor pemula umumnya mencari instrumen investasi dengan risiko yang rendah.
Ada banyak pilihan instrumen investasi jangka panjang tersedia. Bagi investor pemula yang baru belajar, investasi pertama kali baiknya adalah instrumen berisiko rendah dengan pergerakan harga yang relatif stabil.
Investor Indonesia membelanjakan modalnya pada beberapa instrumen favorit. Antara lain emas, reksa dana, saham, properti, obligasi atau surat berharga, dan investasi bisnis. Dari beragam pilihan ini, mana yang aman dan menguntungkan bagi investor pemula?
3 Pilihan Investasi yang Lebih Aman dan Menguntungkan Untuk Pemula
1. Emas
Emas atau logam mulia adalah instrumen investasi paling favorit di Indonesia. Bagi masyarakat awam yang kurang familiar dengan saham dan surat berharga, emas adalah pilihan investasi yang menarik.
Selain pergerakan harganya relatif stabil dibanding pergerakan harga saham, logam mulia juga sangat likuid. Sangat mudah diperjualbelikan dalam waktu singkat. Harga pun cenderung naik dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, logam mulia sangat digemari. Mudah dibeli, mudah dijual. Return yang dihasilkan pun cukup menguntungkan, terlebih jika emas disimpan dalam jangka panjang. Misalnya lima hingga 10 tahun.
2. Reksa Dana
Reksa dana adalah instrumen investasi yang tepat bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk mengamati dan menganalisa saham sendiri, juga cocok bagi investor yang kurang familiar dengan instrumen-instrumen investasi.
Investasi reksa dana berbentuk pembelian Unit Penyertaan, di mana dana yang dikumpulkan akan dikelola oleh manajer investasi bersertifikat. Jenis reksa dana dikategorikan berdasarkan mayoritas penempatan dana investasi dalam portofolio.
Yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Keempatnya memiliki portofolio yang terkonsentrasi pada instrumen investasi yang berbeda-beda.
Dana kelolaan pada reksa dana saham mayoritas terkonsentrasi pada instrumen saham. Sementara dana kelolaan reksa dana pasar uang terkonsentrasi mayoritas pada aset dengan jatuh tempo jangka pendek (1 tahun), seperti deposito.
Sedangkan dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap terkonsentrasi mayoritas pada obligasi (surat berharga/surat utang), dan portofolio reksa dana campuran berisi campuran instrumen saham dan obligasi.
Investor dapat memilih jenis reksa dana sesuai profil risikonya. Jika profil risikonya konservatif, maka reksa dana pasar uang adalah pilihan tepat. Namun jika profil risikonya agresif, maka reksa dana saham patut dicoba.
3. Deposito dan Surat Berharga Negara
Deposito adalah produk simpanan perbankan yang menawarkan bunga, persentasenya lebih besar dibanding bunga tabungan. Namun deposito memiliki masa penyimpanan, sehingga investor tidak dapat mencairkan depositonya sembarang waktu.
Saat ini, banyak perbankan digital yang menawarkan bunga deposito tinggi, melampui rata-rata bunga deposito bank umum konvensional. Bunga deposito tertinggi di perbankan domestik saat ini ada yang mencapai hingga 8 persen satu tahun.
Sedangkan Surat Berharga Negara adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah. Imbal hasilnya berupa bunga yang kelak dibayarkan secara rutin. SBN dianggap aman sebab pembayaran bunga dan pengembalian utang pokoknya telah diatur oleh undang-undang.
Sehingga risiko gagal bayar terbilang minimal. Oleh sebab itu instrumen investasi ini dianggap aman dan cocok bagi investor pemula.
Apabila investor sudah memiliki wawasan dan pengetahuan yang mumpuni tentang pasar modal, maka investasi saham patut dicoba. Namun dengan catatan saham yang dipilih adalah saham-saham lapis pertama yang pergerakan harganya relatif stabil dan rutin membagikan dividen.
Itulah 3 pilihan investasi yang lebih aman dan menguntungkan bagi masyarakat awam yang baru mulai berinvestasi. (NKK)