3 Saham Minyak Goreng 2023: Produsen Merek Terkenal di Indonesia, Apa Saja?
Emiten produsen minyak goreng di BEI memproduksi minyak goreng dengan merek dagang yang terkenal di pasaran.
IDXChannel—Saham minyak goreng 2023 di Bursa Efek Indonesia adalah saham milik emiten-emiten yang bergerak di bidang agribisnis, dengan jenis industri produk makanan pertanian.
Emiten produsen minyak goreng umumnya tak hanya memiliki perkebunan kelapa sawit, namun juga memiliki pabrik olahan yang memproduksi beragam jenis produk olahan berbahan dasar CPO, salah satunya minyak goreng.
Ada puluhan emiten yang bergerak di perkebunan sawit di Bursa Efek Indonesia, namun hanya beberapa yang memiliki lini usaha di bidang pengolahan CPO menjadi minyak goreng dan produk turunan lainnya.
Secara umum, emiten produsen minyak goreng masuk ke kumpulan saham sektor barang konsumen primer, sebab hasil produksi dan kegiatan distribusinya mencakup barang-barang yang dijual ke konsumen.
Tidak seperti kinerja emiten siklikal yang umumnya terpengaruh harga komoditas dunia, emiten sektor primer justru dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan kondisi perekonomian suatu negara.
Pada sektor primer sendiri, tercatat ada 115 emiten di dalamnya. Secara akumulasi, pada perdagangan hari ini, harga saham di sektor ini menurun 0,32%. Lantas, apa saja saham minyak goreng terbesar di Bursa Efek Indonesia?
Saham Minyak Goreng 2023 di Bursa Efek Indonesia
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)
Sampai dengan Maret 2023, luasan perkebunan sawit yang dikelola SMAR mencapai 136.400 hektare. Pada kuartal I/2023, SMAR mencatatkan penjualan bersih sebanyak Rp17,52 triliun, 79% berasal dari produk derivatif berbasis minyak sawit.
Pada perdagangan hari ini, SMAR ditutup pada level Rp4.840 per saham. Secara tahunan, harga saham SMAR memang menurun 5,10%. Namun jika ditarik hingga lima tahun ke belakang, SMAR telah tumbuh 21%.
Selama periode tersebut, SMAR pernah menyentuh harga tertinggi pada level Rp5.050 per saham, yakni pada Juli 2022. Sejak 2018, SMAR telah diperdagangkan di kisaran harga Rp4.000 lebih.
Sebagai tambahan informasi, merek minyak goreng yang diproduksi SMAR adalah Filma. Selain itu, SMAR juga merupakan produsen merek margarine Palmvita.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
SIMP merupakan produsen minyak goreng merek Bimoli dan margarine merek Palmia dan Amanda. SIMP merupakan anak usaha PT Infofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Hingga akhir 2022, SIMP memiliki lahan inti seluas 294.488 hektare, 84% ditanami kelapa sawit.
Sementara sisa lahan digunakan untuk penanaman tebu, karet, dan tanaman-tanaman lainnya. SIMP juga mengelola kebun plasma sawit dan karet seluas 90.551 hektare. SIMP memiliki 27 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 7,2 ton per tahun.
Pada perdagangan hari ini, harga SIMP ditutup pada level Rp378 per saham. Pertumbuhan harga SIMP selama setahun menurun 24,40%, dan menurun 31,89% dari lima tahun terakhir. Dalam periode tersebut, SIMP pernah menyentuh harga tertinggi pada Rp575 per saham, yakni pada April 2021.
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
TBLA merupakan produsen minyak goreng dengan merek Rosebrand. Hingga Maret 2023, TBLA memiliki perkebunan di tiga lokasi, yakni di Lampung, Palembang, dan Pontianak. Adapun total luasan lahan mencapai 79.820 hektare.
TBLA juga mengoperasikan pabrik penggilingan, pabrik penyulingan, dan pabrik pengolahan di Palembang, Lampung, Pontianak, dan Jawa Timur. TBLA tak hanya memproduksi minyak goreng.
Namun juga memproduksi sabun, minyak inti sawit, gula, molases, FAME, margarine, glycerine, dan produk-produk oleokimia lainnya. Selain itu, TBLA juga sudah mengekspor produk-produknya ke luar negeri.
Pada perdagangan hari ini, TBLA ditutup pada zona hijau Rp645 per saham. Namun secara tahunan, harga TBLA menurun 18,87%, dan menurun 37,38% dari lima tahun terakhir. Selama periode tersebut, TBLA pernah menyentuh harga tertinggi pada Rp1.165 per saham, yakni pada Agustus 2018.
Demikianlah informasi singkat tentang saham minyak goreng 2023 yang ada di Bursa Efek Indonesia. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. (NKK)