59 Emiten Kena Suspensi Gara-Gara Belum Bayar Listing Fee, Ini Daftarnya
Sebanyak 59 emiten kena suspensi Bursa karena belum membayar Annual Listing Fee dan denda keterlambatan.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenakan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham atas 61 emiten mulai sesi I Senin (17/2/2025).
Penyebabnya, karena emiten-emiten tersebut belum membayar biaya pencatatan tahunan atau Annual Listing Fee (ALF) periode 2025 dan denda keterlambatan pembayaran.
"Hingga 15 Februari 2025 yang merupakan batas akhir pembayaran denda atas keterlambatan pembayaran biaya pencatatan tahunan 2025, terdapat 61 perusahaan tercatat saham yang belum melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan 2025 dan/atau denda atas keterlambatan pembayaran," tulis pengumuman BEI, Senin (17/2).
Rinciannya, sebanyak tujuh emiten disuspensi perdagangan sahamnya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Sementara 54 emiten diperpanjang suspensinya.
Namun dalam pengumuman BEI terpisah, dua emiten tercatat telah memenuhi kewajibannya membayar ALF 2025, sehingga kunci dua saham emiten tersebut dibuka kembali pada sesi II perdagangan Senin ini.
"Mempertimbangkan telah dipenuhinya seluruh kewajiban yang menjadi penyebab dilakukannya suspensi efek, maka Bursa
mencabut suspensi efek atas perusahaan tercatat berikut ini terhitung sejak Sesi II perdagangan Senin, 17 Februari 2025," kata Bursa.
Dua emiten yang sudah membayar ALF 2025 adalah PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV).
Dengan demikian, yang masih disuspensi Bursa adalah sebanyak 59 emiten setelah dikurangi LCKM dan MGLV.
Berikut lima emiten yang kena suspensi Bursa di Pasar Reguler dan Tunai sejak Sesi I tanggal 17 Februari 2025:
1. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS)
2. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)
3. PT Grand House Mulia Tbk (HOMI)
4. PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU)
5. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU)
Daftar 54 emiten yang tetap dipertahankan atau diperpanjang suspensinya, sebagai berikut:
1) PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
2) PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
3) PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA)
4) PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
5) PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
6) PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF)
7) PT Cowell Development Tbk (COWL)
8) PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI)
9) PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL)
10) PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
11) PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA)
12) PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)
13) PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
14) PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
15) PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)
16) PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)
17) PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL)
18) PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
19) PT Indofarma Tbk (INAF)
20) PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE)
21) PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
22) PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU)
23) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
24) PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
25) PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
26) PT Grand Kartech Tbk (KRAH)
27) PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
28) PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)
29) PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA)
30) PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
31) PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)
32) PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT)
33) PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA)
34) PT Hanson International Tbk (MYRX)
35) PT Nipress Tbk (NIPS)
36) PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
37) PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL)
38) PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL)
39) PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)
40) PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE)
41) PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
42) PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY)
43) PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT)
44) PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)
45) PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)
46) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
47) PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
48) PT Tianrong Chemicals Industry Tbk (TDPM)
49) PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)
50) PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE)
51) PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS)
52) PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
53) PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)
54) PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP).
(Fiki Ariyanti)