MARKET NEWS

Aksi Profit Taking Marak di Wall Street, Ternyata Ini Penyebabnya

Advenia Elisabeth/MPI 10/11/2021 09:57 WIB

Empat indeks utama di Wall Street mengalami koreksi di akhir perdagangan Selasa (9/11/2021) waktu setempat.

Aksi Profit Taking Marak di Wall Street, Ternyata Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Empat indeks utama di Wall Street mengalami koreksi di akhir perdagangan Selasa (9/11/2021) waktu setempat. Padahal, bursa sempat mengalami reli cukup lama hingga mencetak rekor tertunggi selama beberapa hari berturut-turut.

Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengatakan, pergerakan bursa di Amerika Serikat relatif mengalami koreksi wajar atau berada di zona merah. Menurutnya, selain dari market menanti perilisan CPI, hal ini juga akan memberi efek ke market secara global.

"Kita akui pergerakan bursa di Amerika ini relatif mengalami koreksi wajar. Karena memang selain dari market menanti perilisan CPI, saya akui ini memberi efek ke market secara global," katanya saat diskusi di IDX Channel, Rabu (10/11/2021).

Dan juga di sisi lain, lanjutnya Nafan, kalau melihat dari kinerja dari data makro ekonomi di Amerika Serikat, itu juga terdapat data laporan harga produsen (PPI) yang memang saat itu mengalami hasil di bawah ekspektasi. Sehingga hal tersebut turut mempengaruhi kinerja.

"Dari efek sentimen tersebut tentunya membuat kinerja di bursa regional asing relatif mix. Menurutnya, para pelaku pasar lebih cenderung mencermati peluncuran data CPI di Amerika Serikat," terang Nafan.

Lebih lanjut, ia menilai aksi jual luas para investor pada November ini lantaran mereka sudah mengantisipasi lebih dulu. Seperti misalnya, mencermati pemulihan ekonomi global.

"Menurut saya sebenarnya bulan November ini meskipun kita sudah mendapatkan kepastian mengenai pelaksanaan tapering dari The Fed, setidaknya para pelaku pasar sudah mengantisipasi. Misalnya, mereka mencermati recovery ekonomi global, yang di mana itu mempengaruhi recovery kinerja fundamental emiten-emiten yang memang menunjukkan hasil progresif," papar Nafan.

Dia menambahkan, hal itu juga seiring dengan adanya kemampuan dari berbagai negara dalam hal mitigasi risiko penyebaran pandemi Covid-19.

"Saya pikir, hal ini lah yang lebih cenderung dicermati oleh pelaku investor. Sehingga aksi beli yang ditetapkan akan terus menunjukkan akumulasi," tukasnya. (TYO)

SHARE