Arab Saudi Siapkan Tingkatkan Produksi, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Koreksi
Pelemahan ini melanjutkan tren serupa yang terjadi sejak Jumat (12/8/2022), di mana harga minyak untuk kontrak yang sama melemah 1,5 persen.
IDXChannel - Harga minyak dunia pada perdagangan sesi pagi waktu Asia, Senin (15/8/2022), terpantau melemah tipis seiring kesiapan perusahaan minyak dunia asal Arab Saudi, Aramco, untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Pada perdagangan hingga pukul 09:50 WIB, harga minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober turun 0,77 persen menuju level US$97,39 per barel. Pelemahan ini melanjutkan tren serupa yang terjadi sejak Jumat (12/8/2022), di mana harga minyak untuk kontrak yang sama melemah 1,5 persen.
Sementara untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober juga koreksi 0,93 persen menjadi US$90,63 per barel, malanjutkan penurunan 2,4 persen yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Turunnya harga di dua pasar benchmark minyak dunia ini terjadi seiring kabar kesiapan Saudi Aramco untuk meningkatkan produksi sementara hingga kapasitas maksimumnya 12 juta barel per hari (bph). Kebijakan ini akan diambil jika diminta oleh pemerintah Arab Saudi, demikian pernyataan Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco, Amin Nasser, dalam keterangan resminya, Minggu (14/8/2022).
"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan hingga 12 juta barel per hari," ujar Nasser, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (15/8/2022).
Menurut Nasser, penambahan kapasitas produksi memang dibutuhkan seiring pelonggaran pembatasan COVID-19 China dan juga peningkatan dalam industri penerbangan yang diyakini bakal memicu naiknya permintaan minyak di level global.
Pada pekan ini, pasar menantikan data ekonomi China yang dijadwalkan akan rilis pada Senin (15/8/2022), sebagai sinyal permintaan importir utama minyak mentah dunia. Pasar minyak global juga masih mendapat dukungan sentimen pasokan yang ketat menjelang berlakunya sanksi Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia dan produk olahannya pada musim dingin ini. (TSA)