ARB Simetris Kembali Berlaku Hari Ini, Harga Saham Bakal Fluktuasi?
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberlakukan kembali Auto Rejection Bawah (ARB) simetris mulai hari ini.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberlakukan kembali Auto Rejection Bawah (ARB) simetris mulai hari ini.
Dengan pengembalian aturan ARB dan ARA tersebut, pergerakan harga saham ke atas ataupun ke bawah dapat mencapai 35 persen.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menilai langkah kebijakan ARB simetris ini akan berdampak negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Dimana dampak negatifnya adalah fluktuasi harga saham yang signifikan, apalagi saham tersebut memiliki pembobotan cukup besar di IHSG," tulisnya dalam Ajaib Weekly Market Analysis, Minggu (3/9/2023).
Ia menambahkan, katalis domestik dan global berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pada September tahun ini. Secara domestik, sentimen yang dicermati oleh pelaku pasar adalah inflasi tahunan yang tercatat 3,27% pada Agustus 2023, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 3,08%.
Kenaikan inflasi pada periode tersebut dipengaruhi oleh harga pangan, salah satunya kenaikan harga beras karena musim kemarau yang berkepanjangan (El Nino).
Akibatnya, volume produksi turun ditengah kuatnya konsumsi domestik. Selain kenaikan harga beras, harga komoditas energi juga meningkat yang berimbas pada inflasi di sektor transportasi.
Sentimen lainya, pelaku pasar berpotensi mengambil langkah profit taking setelah IHSG mengalami penguatan dalam 3 bulan beruntun sejak Juni hingga Agustus 2023.
Secara global, Pertumbuhan ekonomi (PBD) Amerika Serikat (AS) pada kuartal II 2023 direvisi sebesar 2,1%, masih lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 2%.
"Hal ini memberi katalis positif bagi kenaikan harga komoditas energi, seperti batu bara dan migas," tambah dia.
Pelaku pasar juga mencermati keputusan suku bunga The Fed pada FOMC 20-21 September mendatang. Suku bunga The Fed diproyeksikan tetap pada level 5,25-5,50%.
(DES)