Asal Usul Bursa Efek Pertama di Dunia, Kini Berusia 421 Tahun
Bursa efek pertama yang diakui adalah Bursa Efek Amsterdam (Amsterdam Stock Exchange).
IDXChannel - Bursa efek pertama yang diakui adalah Bursa Efek Amsterdam (Amsterdam Stock Exchange). Bursa saham yang didirikan pada 1602 ini menjadi pembuka jalan bagi pasar saham modern di seluruh dunia.
Lalu bagaimana asal usul bursa efek pertama di dunia?
Mengutip Financial Express, bibit-bibit Bursa Efek Amsterdam sudah ditanam saat Belanda berada pada Zaman Keemasan, periode di mana negara itu berkembang pesat sebagai kekuatan perdagangan. Pada saat itu, kolonial Belanda (VOC) muncul sebagai kekuatan dominan dalam perdagangan internasional.
Demi mendanai usaha ambisiusnya, VOC menerbitkan saham yang dapat diperdagangkan. Pada 1602, perusahaan menawarkan saham kepada publik, yang memungkikan individu berinvestasi dalam aktivitas perdagangan yang menguntungkan.
Hal tersebut menandai perubahan signifikan dari metode pembiayaan tradisional karena investor memiliki kesempatan membeli dan menjual sahamnya di perusahaan.
Ketika berupaya memperluas operasinya dan mendanai usaha-usahanya, VOC beralih ke penerbitan saham ke publik. Investor dari berbagai belahan Eropa memiliki kesempatan membeli saham VOC dan berpartisipasi dalam keuntungan perdagangan perusahaan.
Awalnya, perdagangan saham VOC terjadi secara informal, seperti di kedai kopi, tempat para pedagang dan saudagar berkumpul untuk merundingkan kesepakatan. Namun, karena minat terhadap saham ini melonjak, kebutuhan akan pasar yang lebih terorganisir dan teratur menjadi sangat dibutuhkan.
Pada 1611, Bursa Efek Amsterdam akhirnya menempati gedung khusus yang disebut Beurs van Hendrick de Keyser. Bursa ikonik ini menjadi inti aktivitas perdagangan, menyediakan tempat pertemuan bagi para pembeli (buyer) dan penjual (seller).
Para pedagang (trader) yang dikenal sebagai verkoopmans, ditunjuk untuk memfasilitasi transaksi. Mereka bertindak sebagai perantara antarinvestor.
Sementara untuk memastikan praktik perdagangan yang adil dan menjaga integritas pasar, Bursa Efek Amsterdam akhirnya menerapkan aturan dan regulasi. Bursa tersebut membentuk Hoofdbank, yakni badan pengatur yang bertanggung jawab mengawasi operasi dan menegakkan kepatuhan.
Peraturan ini mencakup berbagai aspek, termasuk jam perdagangan standar, biaya komisi, dan larangan tegas terhadap perdagangan yang dilakukan orang dalam.
Keberhasilan Bursa Efek Amsterdam dan jaringan perdagangan VOC yang luas menarik investor dan trader internasional. Pada akhirnya, mengukuhkan statusnya sebagai pusat keuangan terkemuka selama abad ke-17 hingga 18.
Bursa Efek Amsterdam sekarang menjadi bagian dari Euronext, yakni bursa saham pan-Eropa. Bursa yang kini telah berusia lebih dari empat abad atau tepatnya 421 tahun itu terus beroperasi sebagai pusat keuangan utama, memfasilitasi perdagangan berbagai sekuritas dan derivatif.
(RNA)