MARKET NEWS

Aturan ARB Simetris yang Mulai Berlaku September 2023,  Begini Ketentuannya   

Ratih Ika Wijayanti 02/08/2023 14:58 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan aturan Auto Rejection Bawah (ARB) simetris yang mulai berlaku pada September 2023 mendatang. 

Aturan ARB Simetris yang Mulai Berlaku September 2023,  Begini Ketentuannya. (Foto: MNC Media)   

IDXChannel – Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan aturan Auto Rejection Bawah (ARB) simetris yang mulai berlaku pada September 2023 mendatang. 

Keputusan tersebut muncul sebagai bentuk normalisasi bursa pasca pandemi. Sebelumnya, aturan Auto Rejection Bawah (ARB) dan Auto Rejection Atas (ARA) memiliki batasan yang simetris sesuai kategori harga saham

Namun, aturan ini kemudian diubah selama pandemi sebagai bentuk respon atas market crash yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Batasan ARB yang diterapkan sejak 2020 pun dibatasi hanya 7%.

Selanjutnya, akan ada penyesuaian mengenai aturan ARB simetris ini yang dilakukan secara bertahap. Lantas, apa itu ARB simetris? Berikut ketentuannya. 

Aturan ARB Simetris

ARB simetris adalah ketentuan persentase ARB yang sama atau selaras dengan ketentuan batas persentase ARA. Berdasarkan keputusan Direksi BEI dalam Siaran Pers 30 Maret 2023, BEI melakukan normalisasi kembali atas kebijakan Pandemi COVID-19. Dalam keputusan tersebut terdapat beberapa penyesuaian ketentuan. Salah satunya yakni penyesuaian batasan persentase Auto Rejection Bawah (ARB) yang dilakukan secara bertahap dengan implementasi yang memperhatikan kondisi pasar kedepannya. 

Adapun penyesuaian Tahap I telah berlaku efektif sejak Senin, 5 Juni 2023 lalu di mana batasan ARB simetris yang diberlakukan adalah 15% untuk semua fraksi harga. 

Sementara itu, penyesuaian aturan ARB simetris tahap kedua rencananya akan diterapkan mulai 4 September 2023 dengan ketentuan sebagai berikut. 

Kebijakan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-52/PM.01/2023 tanggal 29 Maret 2023.

Kembalinya persentase aturan ARB simetris secara bertahap ini diharapkan bisa memberikan sinyal positif bagi investor untuk terus bertransaksi sehingga likuiditas pasar saham pun akan meningkat.

SHARE