BEI Sebut IHSG Stagnan Akibat Dampak Rencana BPJS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sebulan terakhir berkutat di level 6.000.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sebulan terakhir berkutat di level 6.000. Dalam perdagangan sepekan ini IHSG minus 1,14 persen dan dalam sebulan terakhir mengalami minus 1,73 persen.
Faktor utama penyebab di atas dinilai karena rencana pengurangan portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan dinilai berpengaruh terhadap pergerakan IHSG dalam sebulan terakhir.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W Widodo menuturkan, turunnya transaksi dari BPJS Ketenagakerjaan cukup berpengaruh terhadap aktivitas transaksi investor khususnya institusi domestik yang memiliki kemiripan dengan BPJS Ketenagakerjaan seperti Taspen, Dapen dan lain-lain.
"BPJS Ketenagakerjaan dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-institusi domestik tersebut sehingga pasang surutnya aktivitas BPJS Ketenagakerjaan akan mempengaruhi tindakan institusi-institusi tersebut," ujar Laksono dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).
Mengenai adanya penurunan IHSG, Laksono menyebut bahwa BEI tidak melakukan pemantauan khusus, karena pihaknya sebagai market operator tidak memiliki hak untuk melakukan itu.
"Tidak ada pemantauan khusus dari BEI untuk ini. BEI sebagai market operator tidak berhak mempengaruhi keputusan dan tindakan investasi yang dilakukan oleh investor," kata dia.
Terkait masih sepinya investor asing di pasar modal Indonesia, Laksono menyebut saat ini investor asing masih mencatatkan net sell, khususnya di Maret dan April. Padahal, di Januari dan Februari investor asing mencatatkan net buy.
"Sepertinya kondisi global yang menyebabkan hal ini terkait dengan perkembangan di pasar-pasar luar negeri utama nya di Amerika Serikat," ucapnya. (RAMA