MARKET NEWS

BEI Tutup Kode Broker di Jam Perdagangan, Apa Untungnya Buat Investor?

Suparjo Ramalan 09/12/2021 15:09 WIB

Langkah PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menghapus kode broker selama jam perdagangan mendapatkan dukungan positif.

BEI Tutup Kode Broker di Jam Perdagangan, Apa Untungnya Buat Investor? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Langkah PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menghapus kode broker selama jam perdagangan mendapatkan dukungan positif. Bahkan, tindakan ini bisa memberikan keuntungan bagi investor pemula untuk tidak terjebak hingga mengalami kerugian.

“Penerapan kebijakan (penutupan kode broker) ini jika dilihat lebih dalam sebenarnya merupakan sebuah tanda bahwa otoritas Bursa memperhatikan kondisi dan isu-isu di lapangan. Terutama terkait tindakan herding behavior (ikut-ikutan) para investor ritel yang terjadi di perdagangan saham,” ujar CEO Big Alpha, Tirta Prayudha, dalam keterangannya, Kamis (9/12/2021).

Menurut Tirta, jika mempertimbangkan pertumbuhan investor yang sangat pesat dalam satu tahun terakhir, kebijakan tersebut merupakan langkah yang tepat dan bertujuan sebagai insentif agar investor melakukan pekerjaan rumahnya sendiri sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

“Terutama bagi para investor pemula yang baru terjun ke pasar modal dalam negeri. Perlu diketahui, herding behavior di Bursa bisa memicu tindakan-tindakan yang bersifat spekulatif dan membuat pasar menjadi lebih tidak stabil dan memang sebaiknya diminimalisir,” ungkapnya.

Dengan diterapkannya kebijakan ini, Tirta berharap investor ritel bisa lebih bijak dalam bertransaksi saham, baik jika menggunakan analisa fundamental maupun analisa teknikal. Ia menambahkan, ada banyak sekali informasi lain yang bisa digunakan sebagai data points dalam menganalisa sebuah saham yang sudah tersedia luas.

“Dan sebaiknya, investor ritel yang baru masuk ke Bursa menggunakan informasi-informasi ini ketimbang sekadar mengikuti ‘siapa membeli saham apa,’ tanpa tahu lebih dalam mengenai emiten tersebut. Karena, meskipun kita bisa tahu broker mana membeli saham apa, akan jauh lebih sulit untuk mengetahui motif, alasan serta kepentingan mereka membeli saham-saham tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Founder & CEO Investabook Muhammad Alfisyahrin mengatakan, penutupan kode broker merupakan kebijakan yang positif untuk ekosistem pasar yang lebih sehat. Menurutnya, investor ritel harus sadar bahwa mereka memiliki keunggulan yang tidak dimiliki investor besar.

“Kita bisa berinvestasi di perusahaan bagus yang masih kecil dan belum terlalu likuid perdagangan sahamnya. Strategi mengekor investor besar dengan membaca kode broker justru berpotensi menjebak kita pada saham yang kita sebenarnya tidak benar-benar yakin dengan prospeknya,” kata dia. (TYO)

SHARE