Berkah Batu Bara, Laba Bersih BUMI Meroket 473 Persen hingga Q3
Emiten batu bara Bumi Resources (BUMI) mencatatkan kinerja keuangan yang meroket di 9M-2022. Bahkan, laba bersihnya turut melesat hingga 473,77 persen.
IDXChannel – Emiten batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang sembilan bulan pertama di tahun 2022.
Melansir laporan keuangan emiten, BUMI mencatatkan pendapatan bersih yang melesat 109,37 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebesar USD1,39 miliar atau setara dengan Rp21,81 triliun dengan asumsi kurs Rp15.640/USD hingga kuartal III tahun ini.
Selain itu, laba bersih BUMI juga meroket hingga 473,77 persen secara yoy di periode ini. Adapun laba bersih yang dibukukan hingga kuartal III-2022 mencapai USD365,49 juta atau senilai Rp5,72 triliun.
Sedangkan, laba bersih yang dicatatkan BUMI di periode 9 bulan pada 2021 hanya sebesar USD63,70 juta atau setara Rp996,27 miliar.
Meroketnya laba bersih BUMI ditopang oleh melesatnya berbagai segmen pendapatan bersih perusahaan. Penjualan batu bara pihak ketiga dari segmen ekspor dan lokal masing-masing melesat hingga 120,26 persen dan 101,20 persen secara yoy.
Adapun penjualan batu bara pihak ketiga dari segmen ekspor menyumbang USD724,45 juta (Rp11,33 triliun). Sedangkan penjualan batu bara pihak ketiga dari segmen lokal berkontribusi sebesar USD662,03 juta (Rp10,35 triliun).
Selain dari penjualan batu bara, BUMI juga memperoleh pendapatan dari penjualan emas. Adapun penjualan emas pihak ketiga dari segmen lokal menyumbang USD7,22 juta (Rp112,93 miliar) terhadap pendapatan BUMI. Di samping itu, pendapatan dari segmen ini juga melesat 28,12 persen secara yoy.
Sedangkan bila ditelisik dari sumber pendapatan BUMI, terdapat sejumlah perusahaan yang menjadi pelanggan dengan transaksi di atas 10 persen dari total pendapatan.
Berdasarkan rincian pelanggan, perusahaan yang menyumbang pendapatan terbesar emiten Grup Bakrie ini adalah Rwood Resources DMCC, dengan porsi sebesar 53,98 persen dari total pendapatan.
Adapun pendapatan Rwood Resources DMCC menyumbang USD441,17 juta (Rp6,90 triliun), atau naik 208,29 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selain Rwood Resources DMCC, perusahaan lain yang menyumbang pendapatan BUMI yaitu PT PLN Persero dan PT Jhonlin Group.
Melansir dari laporan keuangan BUMI, PT PLN Persero menyumbang USD189,08 juta (Rp2,95 triliun) sedangkan PT Jhonlin Group menyumbang USD186,99 juta (Rp2,15 triliun) terhadap pendapatan BUMI.
Selain itu, pendapatan dari PT PLN Persero maupun PT Jhonlin Group turut mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 34,05 persen dan 36,15 persen.
Asal tahu saja, Jhonlin Group merupakan perusahaan tambang batu bara milik crazy rich asal Kalimantan yakni Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam.
Selain mencatatkan kenaikan pendapatan hingga laba bersih di sembilan bulan pertama 2022, BUMI juga mencatatkan liabilitas yang menyusut.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangannya, liabilitas BUMI menyusut hingga 3,52 persen dibanding 31 Desember 2021 menjadi USD3,45 miliar atau senilai Rp53,98 triliun.
Dibanding dengan jumlah ekuitas BUMI pada 31 Desember 2022, jumlah ekuitas BUMI hingga 30 September 2022 juga melesat sebesar 69,07 persen menjadi USD1,09 miliar atau setara Rp17,09 triliun.
Dengan demikian, aset dari BUMI di periode Januari-September 2022 juga melesat seiring naiknya ekuitas perusahaan. Adapun hingga 30 September 2022, aset BUMI naik menjadi USD4,54 miliar (Rp71,07 triliun) dari USD4,22 miliar (Rp66,06 triliun) pada 31 Desember 2021.
Penulis: Melati Kristina
(ADF)