MARKET NEWS

Buka Harga Penawaran IPO di Rp160, Ini Profil Wahana Inti Makmur (NASI)

Dinar Fitra Maghiszha 17/11/2021 14:15 WIB

Calon perusahaan tercatat, PT Wahana Inti Makmur segera melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Buka Harga Penawaran IPO di Rp160, Ini Profil Wahana Inti Makmur (NASI). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Calon perusahaan tercatat, PT Wahana Inti Makmur segera melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseoran berencana melepas 200 juta saham baru atau 24,77% dari modal yang ditempatkan dan disetorkan penuh.

Produsen dan distributor beras yang memakai kode emiten NASI ini akan melaksanakan tahap awal proses IPO dalam tahap penawaran awal/bookbuilding pada 17-23 November 2021 dengan memasang harga penawaran umum saham sebesar Rp140 - Rp160 per lembar saham.

Dengan demikian, perseroan menargetkan akan mendapatkan dana segar dari IPO sebesar Rp28 miliar hingga Rp32 miliar. Adapun, PT UOB Kay Hian Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Menurut prospektus Wahana Inti Makmur, dana hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja dan kebutuhan operasional perusahaan.

Sekitar 11% akan digunakan untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga untuk mendukung distribusi produk perseroan

Pembelian kendaraan dari pihak ketiga tersebut merupakan belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX) perseroan yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2023 dan akan dibeli dari dealer kendaraan bermotor pihak ketiga.

Selanjutnya, sekitar 4% akan digunakan untuk pelunasan pembelian tanah (tanah target) yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan luas 2.589 m2. Pembelian tanah tersebut akan digunakan untuk gudang perseroan.

Sekitar 14% akan digunakan untuk membiayai pembangunan gudang perseroan di atas tanah
target, yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022.

Sedangkan sisanya  61% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.

Perseroan juga menegaskan bahwa apabila hasil IPO ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut, maka perseroan akan menggunakan pendanaan yang berasal dari internal kas perseroan dan/atau pembiayaan dari pihak perbankan dan/atau lembaga keuangan non-bank.

Menilik kinerja keuangan hingga 30 Juni 2021, penjualan perseroan mencapai Rp22,58 miliar, naik 7,88% daripada penjualan per Juni 2020 yang mencapai Rp20,93 miliar.

Kenaikan penjualan perseroan turut serta mendongkrak beban pokok penjualan yang mencapai Rp17,6 miliar, atau naik 10,3% dibandingkan beban pokok periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp15,9 miliar.

Sedangkan laba neto perseroan pada periode tersebut mencapai Rp363 juta, turun -48,6% dibandingkan periode yang saham tahun 2020.

Total aset perseroan per 30 Juni 2021 meningkat sebesar Rp44,01 miliar, atau naik 103% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp21,6 miliar.

Total liabilitas juga naik 62,5% mencapai Rp12,8 miliar dibandingkan periode yang sama 2020 mencapai Rp7,9 miliar. Sementara total ekuitas perseoran juga menanjak 126,3% sebesar Rp31,1 miliar dibandingkan periode 2020 senilai Rp13,7 miliar. (TYO)

SHARE