BUMN Karya Mau Dipangkas Jadi Tiga Perusahaan, WIKA Buka Suara
Menteri BUMN, Erick Thohir akan memangkas tujuh perusahaan pelat merah di sektor konstruksi menjadi tiga perusahaan. Bagaimana reaksi Wijaya Karya (WIKA)?
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir akan memangkas tujuh perusahaan pelat merah di sektor konstruksi menjadi tiga perusahaan.
Salah satu BUMN Karya yang masuk dalam rencana peleburan tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Wijaya Karya, Mahendra Vijaya memberikan penjelasan atas rencana tersebut.
"Pernyataan tersebut tidak dilakukan oleh Wijaya Karya, maka perseroan tidak dapat melakukan tanggapan atas pemberitaan tersebut," ujarnya dalam Keterbukaan Informasi BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2024) malam.
Rencana pemangkasan BUMN Karya menjadi tiga perusahaan, diakui Mahendra merupakan pernyataan rencana Menteri BUMN selaku pemimpin atas institusi yang menjadi pemegang saham Seri A Dwiwarna perseroan.
"Sehingga kami tidak bisa melakukan klarifikasi atas pemberitaan tersebut," terangnya.
Dia menegaskan, perseroan tidak memiliki informasi terkait rencana tersebut.
"Seluruh rencana yang diberitakan pada media sepenuhnya merupakan ranah dari pemilik pernyataan pada pemberitaan tersebut," jelasnya.
"Sampai dengan saat ini tidak ada kejadian material penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta harga saham perusahaan," imbuh Mahendra.
Seperti diberitakan sebelumnya, BUMN Karya yang dilebur, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP).
Erick menjelaskan, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA akan dilebur ke PTPP.
“Di (BUMN) Karya hari ini kita sudah konsolidasi dalam tahap proses menggabungkan tujuh (BUMN) Karya menjadi tiga perusahaan karya, yaitu dengan penggabungan yang namanya Adhi Karya, Nindya Karya, Brantas. Lalu Hutama Karya dengan Waskita, dan PP dengan WIKA,” ujar Erick, Selasa (19/3/2024).
Peleburan perusahaan merupakan opsi penyehatan bisnis BUMN di bidang konstruksi. Erick menyebut, pemegang saham mulai mengklasifikasi ketujuh perusahaan menjadi tiga kelompok, tujuannya bisa fokus pada tugas masing-masing.
Misalnya, Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada pembangunan atau pengembangan jalan tol, jalan non tol, hingga residential commercial.
Sedangkan, WIKA dan PTPP fokus pada bisnis pembangunan pelabuhan laut (seaport), bandara (airport), hunian atau perumahan, dan Engineering Procurement Construction (EPC).
Sementara, Adhi Karya dan Nindya Karya difokuskan pada pembangunan rel dan beberapa lini konstruksi lainnya.
(FAY)