MARKET NEWS

Bursa Asia Rontok Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed

Fiki Ariyanti 22/09/2022 09:19 WIB

Bursa saham Asia berguguran pada pembukaan perdagangan hari ini setelah The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 75 bps

Bursa Asia Rontok Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa saham Asia berguguran pada pembukaan perdagangan hari ini (22/9/2022) setelah The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps). Kenaikan ini mengisyaratkan pengetatan kebijakan yang kian agresif lebih lanjut. 

Indeks Hang Seng Hongkong ambruk 2,12% atau 388,90 poin ke level 18.054,30. Selanjutnya disusul Indeks Taiwan TSEC yang jatuh sebesar 253,84 poin atau 1,76% ke level 14.169,05. 

Indeks Australia ASX melorot tajam 1,54% atau 108,60 poin ke level 6.921,40. Indeks Nikkei Jepang longsor 1,21% atau 337,52 poin ke level 26.979,68, dan Indeks Shanghai China turun 0,68% atau 21,42% ke level 3.095,35. 

Mengutip Bloomberg, Gubernur The Fed, Jerome Powell bersumpah akan bertekad menekan laju inflasi, dan menurunkannya ke target 2%. "Kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai," ungkapnya mengacu pada judul memoar mantan Kepala Bank Sentral AS, Paul Volcker yakni "Keeping at It."

Bursa Asia juga menenanti sejumlah pertemuan bank sentral di wilayah tersebut, seperti Taiwan, Indonesia, dan Filipina yang siap untuk menaikkan suku bunga acuannya pada hari Kamis ini. 

Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda diperkirakan melawan tren dengan mempertahankan pengaturan ultra-longgar yang akan terus menerkan mata uang Yen. Sementara itu, pembelian obligasi besar-besaran BOJ untuk membatasi imbal hasil menekan likuiditas untuk obligasi tenor 10 tahun. 

"Dengan proyeksi suku bunga baru, The Fed sedang merancang pendaratan keras, pendaratan lunak hampir tidak mungkin," kata Kepala Strategi Global di Principal Global Investors, Seema Shah. 

"Jerome Powell hampir menyalurkan bantinnya Paul Volcker, berbicara tentang langkah kuat dan cepat yang telah diambil The Fed, dan kemungkinan akan terus berlanjut, karena mencoba untuk menghilangkan tekanan inflasi dan menangkal skenario lebih buruk di kemudian hari."

Para pejabat memperkirakan, tingkat suku bunga akan mencapai 4,4% pada akhir 2022, dan 4,6% pada 2023. Ini menyiratkan kenaikan 75 bps keempat berturut-turut pada pertemuan berikutnya di November, sekitar seminggu sebelum pemilihan paruh waktu AS. (FAY)

SHARE