MARKET NEWS

Catat! Investor Tunggu Data ‘Hot’ Inflasi sampai Cadev Pekan Ini

Melati Kristina - Riset 11/07/2022 11:47 WIB

Dibuka melemah pada perdagangan pagi ini, simak sentimen selama sepekan yang dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Catat! Investor Tunggu Data ‘Hot’ Inflasi sampai Cadev Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka memerah pada perdagangan Senin (11/7). Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I pukul 9.43 WIB, IHSG merosot 0,09 persen di level 6.733,92 usai menguat 1,42 persen selama sepekan.

Adapun nilai transaksinya mencapai Rp2,7 triliun dengan volume perdagangan mencapai 5,64 miliar.

Sementara selama seminggu ini, investor menunggu sejumlah data ‘hot’ dari dalam maupun luar negeri.

Data inflasi sedang ditunggu investor. Sebagaimana dilansir dari trading economics, inflasi tahunan AS per Juni berdasarkan konsensus ekonom mencapai 8,8 persen. Ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, yaitu sebesar 8,6 persen.

Indeks harga konsumen Juni pada Rabu mendatang diperkirakan akan menujukkan inflasi, termasuk makanan dan energi yang meningkat di atas level 8,6 persen.

Dikutip dari CNBC International, inflasi inti selain makanan dan energi bisa lebih rendah. Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate mencapai USD122/barel pada bulan Juni. Meski demikian, pada Jumat (8/7), harga minyak mentah Juli jatuh menjadi USD105/barel.

Dengan inflasi yang tinggi, berarti The Fed bisa semakin agresif menaikkan suku bunga acuan. Menurut data trading economics, inflasi inti berdasarkan konsensus ekonom mencapai 5,8 persen pada Rabu malam WIB.

Selain data inflasi, data penjualan retail AS per Juni menurut konsensus month on month (MoM) tumbuh 0,8 persen pada Jumat mendatang. Adapun sebelumnya, penjualan retail AS terkontraksi minus 0,3 persen.

Di samping itu, sentimen konsumer Michigan juga menjadi data yang ditunggu investor. Adapun menurut konsensus ekonom, data sentimen konsumer Michigan sebesar 49,8 persen pada Jumat malam WIB.

Data Domestik

Selain data dari luar negeri, investor juga turut menunggu data dari sentimen domestik. Adapun salah satu data yang ditunggu investor yakni penjualan eceran atau retail.

Menurut trading economics, penjualan eceran secara tahunan (year on year/yoy) berdasarkan forecast mencapai 7 persen.

Adapun data neraca dagang pada Jumat pagi WIB masih akan tumbuh positif walaupun masih rendah. Berdasarkan data trading economics, neraca dagang masih surplus USD2 miliar meski turun dari sebelumnya, yakni USD2,9 miliar.

Sementara kasus Covid-19 Tanah Air yang kembali meningkat juga menjadi sentimen pergerakan IHSG pada pekan ini.

Per Sabtu (9/7) pukul 12.00 WIB, kasus positif wabah ini mencapai 2.705 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.108.729, sejak kasus pertama diumumkan.

Melonjaknya kembali kasus Covid-19 membuat Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tetap waspada terhadap wabah ini sebab akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

“Tetap harus waspada jangan sampai naik lagi karena kalau covidnya bisa kita kendalikan, pemulihan ekonomi ini lebih mudah," ujar Jokowi dalam sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/7).

Selain lonjakan Covid-19 di Tanah Air, kasus Covid-19 juga tinggi di Singapura. Per Selasa (28/6), Singapura melaporkan adanya 11.504 kasus positif baru dengan jumlah infeksi harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Sementara pada Rabu (29/6) dan Kamis (30/6), kasus harian Covid-19 di negara ini mencapai lebih dari 9 ribu kasus. (ADF)

SHARE