MARKET NEWS

CGS International Sekuritas Tanam 2.500 Bibit Mangrove di Lima Provinsi

Iqbal Dwi Purnama 02/11/2025 04:04 WIB

CGS International Sekuritas Indonesia didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penanaman mangrove serentak di lima provinsi.

CGS International Sekuritas Tanam 2.500 Bibit Mangrove di Lima Provinsi. (Foto Istimewa)

IDXChannel - CGS International Sekuritas Indonesia didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penanaman mangrove serentak di lima provinsi dengan total 2.500 bibit mangrove.

Lokasi yang dipilih meliputi Tangerang Banten (Pos AL Tanjung Pasir), Jawa Tengah (Pantai Mangunharjo), Jawa Timur (Wonorejo), Kalimantan Barat (Mempawah), dan Sulawesi Tenggara (Baubau). 

Presiden Direktur CGS International Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah mengatakan, hal ini merupakan bukti nyata konsistensi dalam pengimplementasian peta jalan Environmental, Social, and Governance (ESG).

"Program ESG ini juga merupakan bentuk kontribusi kami dalam program pemerintah Indonesia yang telah dicanangkan yaitu mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11/2025).

Lim Kim Siah menyebutkan, hasil dari dampak penanaman mangrove yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya yakni mangrove yang ditanam setiap tahunnya memperbaiki struktur tegakan, sehingga tutupan vegetasi semakin rapat dan sehat, restorasi biodiversitas dimana jumlah fauna khas akan bertambah, terbentuknya diversifikasi ekonomi di sekitar area penanaman mangrove dan jangka panjangnya dapat mengurangi emisi karbon yang ada di udara. 

Dalam program ini, kata dia, CGS International Sekuritas Indonesia tidak hanya berfokus pada restorasi ekosistem pesisir namun juga mendukung ketahanan lingkungan terhadap abrasi pantai. 

Melalui kolaborasi dengan seasoldier dan dengan dukungan BEI, program ini diharapkan dapat memperkuat upaya konservasi mangrove di Indonesia sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga bumi untuk generasi muda mendatang.

Founder & COO Seasoldier Dinni Septianingrum mengatakan, Indonesia dikaruniai kawasan mangrove yang luas, yaitu seperempat dunia. Karunia tersebut bukan berarti tidak ada ancaman.

Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan permasalahan sampah menjadi tantangan yang cukup signifikan di kawasan mangrove. 

"Yang kami lakukan adalah memastikan pertumbuhan setiap bibit yang ditanam itu baik dan bermanfaat lewat monev (monitoring & evaluation) yang berkesinambungan," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE