China Longgarkan Kebijakan Covid-19, Harga Minyak Melaju
Harga minyak mentah tercatat naik pada Senin pagi (14/11) tersengat sentimen pelonggaran kebijakan covid-19 di China.
IDXChannel - Harga minyak mentah tercatat naik pada Senin pagi (14/11), mengiringi eskpektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan Covid-19 di China yang berpotensi akan meningkatkan permintaan minyak.
Data perdagangan Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:49 WIB, mencatat harga minyak kontrak Januari 2023 menguat 0,42% di USD96,39 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari menanjak 0,33% sebesar USD88,45 per barel.
Kendati mennguat pagi ini, Brent dan WTI masih mengalami tekanan secara kumulatif pada pekan lalu masing-masing sebesar 2,6% dan 4%.
Beberapa waktu terakhir, Komisi Kesehatan Nasional China telah menyesuaikan sejumlah langkah pencegahan dan pengendalian pandemi, kendati kasus harian masih mengalami kenaikan selama akhir pekan.
Sejumlah kebijakan pelonggaran dibuat, seperti mempersingkat waktu karantina bagi para pelancong selama dua hari, serta menghilangkan penalti kepada maskapai penerbangan yang membawa penumpang yang terkena infeksi.
"Pelonggaran terbaru dalam persyaratan karantina tentu saja merupakan langkah awal yang baik, tetapi pasar kemungkinan perlu melihat pelonggaran lebih lanjut apabila mau mempertahankan antusiasme harga minyak baru-baru ini," tulis analisa ING dalam sebuah catatan, dilansir Reuters Senin (14/11/2022).
Di lokasi yang berbeda, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan pada Jumat lalu (14/11) bahwa India dapat terus membeli minyak dari Rusia sebanyak yang diinginkannya, termasuk dengan harga di atas mekanisme batas harga menyusul sanksi yang telah ditetapkan G7. Penetapan syarat ini juga menjadi katalis penggerak harga.
Sementara itu, perkembangan terbaru terkait inflasi yang melandai di Amerika Serikat membawa komentar positif dari sejumlah pejabat Federal Reserve.
Seperti halnya pejabat The Fed Christopher Waller yang mengatakan akan mengambil sejumlah langkah agar dapat mengurangi laju kenaikan suku bunga.
(FAY)