Citigroup Perkirakan Harga Minyak Mentah Brent Turun di Kuartal Akhir di 2025
Delapan anggota OPEC+ kemungkinan akan sepakat untuk meningkatkan produksi pada bulan November sebesar 274.000-411.000 barel per hari
IDXChannel - Harga minyak mentah anjlok tajam minggu ini, dan Citigroup memperkirakan kerugian lebih lanjut selama kuartal terakhir tahun 2025.
Dilansir dari laman Investing Jumat (3/10/2025), pukul 06:35 ET (10:35 GMT), minyak mentah berjangka Brent naik 0,6 persen menjadi USD64,49 per barel, dan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 0,6 persen menjadi USD60,84 per barel.
Namun, untuk minggu ini, kedua acuan harga tersebut berada di jalur kerugian sekitar 8 persen. "Harga minyak Brent telah turun ke USD65, mencapai target harga 0-3 bulan kami, karena OPEC+ mengisyaratkan peningkatan produksi selama sebulan lagi dan Irak melihat ekspor minyak KRG dilanjutkan melalui Turki," kata Analis di Citi, dalam catatannya.
"Ini terjadi setelah level tertinggi intraday minggu lalu di hampir USD70 akibat serangan Ukraina yang berkelanjutan terhadap kilang Rusia dan infrastruktur ekspor minyak," tuturnya.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu akhir pekan ini untuk membahas tingkat produksi di masa mendatang.
Delapan anggota OPEC+ kemungkinan akan sepakat untuk meningkatkan produksi pada bulan November sebesar 274.000-411.000 barel per hari, atau dua atau tiga kali lipat lebih tinggi dari peningkatan pada bulan Oktober, menurut sumber kepada Reuters pada hari Selasa.
Hal ini juga seiring upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar. “Memasuki kuartal keempat 2025, kami memperkirakan ekspor OPEC+ akan meningkat seiring berkurangnya pembakaran minyak mentah musim panas Timur Tengah secara musiman, sementara surplus neraca minyak yang lebih luas juga dapat mulai terlihat lebih jelas di pusat-pusat produksi utama,” kata Citi.
Akibatnya, bank AS tersebut telah merevisi proyeksi harga 0-3 bulan menjadi USD60 per barel untuk Brent, dan USD57 per barel untuk WTI, sesuai dengan proyeksi rata-rata Brent sebesar USD60 untuk kuartal pertama 2026.
(kunthi fahmar sandy)