Daftar Emiten RI Jadi Penghuni Baru Indeks FTSE, Ada Empat Saham Bakrie hingga PGEO
Terdapat empat konsituen baru dari grup Bakrie, dan satu BUMN yang ditambahkan dalam indeks FTSE.
IDXChannel - FTSE Russell melakukan rebalancing indeks FTSE Global Equity Index Series untuk wilayah Asia Pasifik selain Jepang dan China. Terdapat empat konsituen baru dari grup Bakrie, dan satu BUMN yang ditambahkan.
Periode ini berlaku mulai September 2023, yang merupakan semi-annual review terhadap kinerja perusahaan di kawasan regional.
Berdasarkan data riset FTSE Russell untuk kategori small cap, diunduh Minggu (20/8/2023), lima emiten baru yang ditambahkan menjadi konsituen, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Posisi PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berpindah dari mid cap ke small cap, menurut FTSE Russell. Sehingga total terdapat enam emiten BEI yang berada dalam kategori ini.
FTSE juga mengeluarkan dua saham dari kategori small cap, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). KRAS keluar karena persoalan investor market cap, sehingga turun satu level ke micro cap. Sementara HEAL dikeluarkan karena masalah likuiditas.
Untuk kategori micro cap, FTSE menambahkan 12 konstituen baru, yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Hillcon Tbk (HILL).
Selain itu, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT Industri Dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).
Saham-saham yang dikeluarkan dari perhitungan micro cap, yaitu PT Acest Indonusa Tbk (ACST), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Indofarma Tbk (INAF).
Di samping itu, PT Kino Indonesia (KINO), KMI Wire & Cable (KBLI), PT Nusantara Infrastructure (META), PT Pelat Timah Nusantara (NIKL), PT Petrosea (PTRO), dan PT Sillo Maritime Perdana (SHIP). (RNA)