Datangkan Alat PCR dari Swiss, Pemerintah Bisa Uji 300 Ribu Orang Per Bulan
Pemerintah telah mendatangkan alat tes virus korona dari perusahaan farmasi Roche, Swiss sebanyak 20 alat.
IDXChannel - Saat ini hampir seluruh negara di dunia sedang berlomba mencari alat kesehatan polymerase chain reaction (PCR), obat dan bahan bakunya, untuk dijadikan alat uji tes covid-19.
Pemerintah telah berhasil bernegosiasi dengan salah satu produsen alat tes PCR di Swiss yaitu Roche untuk membeli alat tes tersebut.
Diketahui saat ini Pemerintah telah mendatangkan alat tes virus korona dari perusahaan farmasi Roche sebanyak 20 alat yang terdiri dari 2 alat detektor RNA otomatis dan 18 buah lightcycler untuk detektor Polymerase Chain Reaction (PCR).
Diungkapkan Anggota Gugus Covid-19 yang juga sekaligus Stafsus Menteri BUMN Arya M Sinulingga, bahwa alat RNA otomatis ini memiliki kapasitas 1.000 tes per hari. Sementara 18 buah lightcycler untuk PCR mempunyai kapasitas 500 tes per hari.
"Biasanya di Indonesia itu adalah ada yang manual, yang matic juga. Nah ini kita hadirkan dua buah yang dia bisa untuk tes RNA itu bisa 1.000 per hari.” Pungkasnya.
Sedangkan untuk 18 buah Lightcycle yang digunakan sebagai detektor PCR memiliki kapasitas mencapai 500 tes per hari.
"Maka dengan alat ini, kalau sudah terinstal semua maka alat tersebut akan bisa satu harinya mencapai 9.000 sampai 10.000 tiap hari,” jelas Arya.
Menurut Arya, dengan adanya alat ini diharapkan setiap hari ada tes sampai 5000 hingga 10.000. "Maka dalam sebulan kita akan mencapai hampir 300.000 orang yang sudah dites," katannya.
Alat PCR ini nantinya akan diberikan ke beberapa provinsi di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan di Papua.
"Di salah satu rumah sakit di Jakarta sudah mulai diinstal. Dengan alat ini kita harapkan Indonesia akan semakin bisa mendata berapa banyak orang yang akan terkena korona sehingga antisipasi kita untuk menghadapi korona akan semakin baik," imbuhnya. (*)