Dear Investor, Bagaimana Prospek Saham Sektor Teknologi di 2022 ?
Prospek saham sektor teknologi menunjukkan pergerakan yang variatif sejak awal tahun 2022 hingga akhir kuartal I-2022.
IDXChannel - Prospek saham sektor teknologi menunjukkan pergerakan yang variatif sejak awal tahun 2022 hingga akhir kuartal I-2022. Prospek saham teknologi pada tahun 2022 didorong oleh sejumlah katalis positif dan beberapa negatif.
Namun, seiring dengan perkembangan dunia teknologi saat ini, penggunaan produk teknologi, baik perangkat keras maupun aplikasi smartphone, semakin hari semakin meningkat, karena kemungkinan permintaan tetap beroperasi secara efektif selama pandemi.
Dampaknya terasa di pasar modal, di mana pada tahun 2021 saham berbasis teknologi akan menjadi mainstream. Tercatat, sepanjang tahun 2021, sektor IDX Technology tumbuh sebesar 380,4%, melampaui kinerja IHSG yang hanya tumbuh 10%.
Seperti contohnya emiten dengan kode saham DCII (PT DCI Indonesia Tbk), saham data center Indonesia besutan Toto Sugiri yang meroket hingga 10.370,24% dari harga IPO. Fakta bahwa bos Indofood Anthony Salim memegang 11% saham DCII juga.
Kemudian, ada saham PT Allo Bank Tbk (BBHI) naik 4.386,66%, disusul PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) naik 2,742%. Lalu ada saham milik PT MNC Studios International Tbk (MSIN) dengan kenaikan 1.290,40% dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dengan kenaikan 1.052,54%.
Prospek Saham Teknologi
Pada 2022 ini untuk prospek saham teknologi mungkin tidak sama dengan tahun lalu. Memang ada katalis positif selain tahun 2021. Tahun ini mungkin akan lebih seru karena didorong dari dalam dengan banyak penyesuaian kebijakan dari pihak penyelenggara.
Berikut beberapa sentiment positif terkait prospek saham teknologi 2022, diantaranya:
1. Sentimen dari rencana IPO para Startup Unicorn dan Centaur
Salah satu penopang dari pergerakan atau prospek tumbuh saham teknologi tahun ini adalah jumbo IPO untuk startup seperti GoTo, Traveloka, Tiket.com, dan SiCepat. Hal ini seharusnya menarik karena startup pada umumnya mengikuti selera pasar.
Pihak penyelenggara sendiri sangat menyambut baik kedatangan startup seukuran Centaur, Unicorn, dan Decacorn untuk bisa go public dengan melakukan penyesuaian politik. Jadi dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, diberharapkan lebih banyak startup yang mendaftar.
2. Respon positif investor akan saham-saham teknologi
Sejauh ini, antusiasme pasar terhadap saham-saham bertema digital dan teknologi cukup bagus, terutama pada tahun 2021. Bahkan hingga Maret 2022, saham BUKA dan EMTK tercakup dalam indeks saham teknologi, termasuk dalam daftar 10 saham dengan volume transaksi terbesar di bursa dan menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar nomor 10 di bursa.
Dalam jangka panjang, prospek saham-saham tersebut dinilai cerah karena ruang ekspansi di Indonesia cukup besar. Indonesia masih dalam tahap awal memperkenalkan investasi di saham teknologi sehingga memiliki banyak potensi untuk dieksplorasi. (SNP)