MARKET NEWS

Deretan Saham yang Mengubah Statusnya Menjadi Go Private di 2023

Shifa Nurhaliza Putri 21/11/2023 19:27 WIB

Saham yang mengubah statusnya menjadi go private di 2023 tentu menjadi pusat perhatian bagi sejumlah investor.

Deretan Saham yang Mengubah Statusnya Menjadi Go Private di 2023. (Foto: Saham yang Mengubah Statusnya Menjadi Go Private di 2023)

IDXChannel - Saham yang mengubah statusnya menjadi go private di 2023 tentu menjadi pusat perhatian bagi sejumlah investor. Istilah Go Private ini sebenarnya merupakan aktivitas korporasi, kebalikan dari IPO.

Artinya perusahaan publik (terbuka) menjadi perusahaan yang private (tertutup). Dalam melakukan aksi Go Private, suatu perusahaan akan membeli kembali seluruh saham yang dikeluarkan di BEI yang saat ini menjadi milik publik, sehingga saham tersebut hanya dimiliki oleh paling sedikit dua orang pemegang saham sehingga sifat perusahaan tersebut tidak ada lagi.

Saham yang Mengubah Statusnya Menjadi Go Private di 2023

Pengurus PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) angkat bicara soal rencana go private atau menjadi perusahaan Go Priovate. Langkah ini dilakukan Nusantara Infrastruktur dengan beberapa pertimbangan.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13 November 2023), PT Nusantara Tbk Infrastruktur mengajukan niat Go Private karena beberapa alasan, antara lain:

1. Setelah penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada 2010 dan 2018, perseroan tidak melakukan penggalangan dana atau capital raising dari pasar modal dan tidak ada rencana untuk melakukan pada masa depan.
2. Kinerja keuangan per 30 Juni 2023 dan 30 September 2023, perseroan rugi.
3. Perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang saham setelah tahun buku 2018.
4. Terdapat rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar atau capital intensive dan karakteristik usaha tersebut membutuhkan periode yang lama untuk menghasilkan imbal balik investasi atau return on investment dan sebagai akibatnya dapat menambah jangka waktu lebih panjang untuk memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Sementara itu, jumlah terakhir pemegang saham publik perseroan sebelum perintah penghentian sementara dilaksanakan sebanyak 12.555 pemegang saham atau setara 14,98%.

Selanjutnya, jika aksi Go Private disetujui melalui RUPSLB, maka penawaran pembelian saham milik pemegang saham publik akan dilakukan melalui penawaran tender umum dari PT Metro Pacific Tollways Indonesia.

Harga penawaran merupakan harga yang akan ditawarkan MPTI kepada pemegang saham Perseroan sebagai bagian dari pembelian kembali saham yang dilakukan MPTI dalam rangka aksi Go Private.

Mengutip laman Ajaib, aksi Go Private di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 1996. Adapun perusahaan yang pada saat itu melakukan aksi Go Private yakni PT Praxair Indonesia Tbk. Kemudia diikuti PT Pfizer Indonesia, Tbk. (2002), PT Miwon Indonesia, Tbk. (2002), PT Indocopper Investama Tbk. (2002), PT Bayer Indonesia, Tbk. (2003), PT Central Proteinaprima Tbk. (2004), PT Surya Hidup Satwa, Tbk. (2004), PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. (2004), PT Multi Agro Persada, Tbk. (2005), dan PT Komatsu Indonesia, Tbk. (2005).

Mulai dari 2009 sampai dengan 2015, sebanyak 28 perusahaan yang juga turut hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEISementara itu, jumlah perusahaan yang tercatat di BEI mencapai  531 perusahaan. Dari 28 perusahaan yang membatalkan pendaftaran atau delisting, hanya 8 perusahaan yang melakukannya secara sukarela. 

Alasan mereka antara lain 4 perusahaan karena ingin melakukan Go Private, 2 perusahaan karena ingin merger, dan 2 perusahaan karena ingin membeli kembali atau melakukan aksi akuisisi. (SNP)

SHARE