Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Apa itu go private? Istilah ini sering dipertanyakan banyak orang yang mulai terjun berinvestasi di pasar modal.
Seperti yang sudah diketahui bahwa perusahaan yang telah menjadi perusahaan terbuka (go public) harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Jika perusahaan tersebut tidak memenuhi persyaratan maka perusahaan tersebut bisa melakukan go private.
Go private memungkinkan perusahaan untuk fokus pada tujuan jangka panjangnya. Meski demikian, aksi go private juga dapat menyebabkan perusahaan tersebut mengalami delisting atau penghapusan dari bursa.
Ada beberapa perusahaan yang tercatat melakukan go private. Salah satunya adalah PT Aqua Golden Mississippi (AQUA). Perusahaan ini bahkan memberikan harga offer ke publik yang cukup tinggi yakni Rp500.000 per lembar saham. Sedangkan harga IPO pada 1 Maret 1990 di harga Rp7.500 per lembar saham.
Lantas, apa itu go private dan apa alasannya? Agar lebih jelas, simak penjelasan IDXChannel sebagai berikut!
Apa itu go private?
Go private merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk tidak lagi memperdagangkan sahamnya ke publik. Jika, dalam go public perusahaan menawarkan saham perdana ke public dan masyarakat dapat berinvestasi di saham perdana tersebut, maka go private kebalikannya. Perusahaan akan mengubah status perusahaan dari terbuka menjadi tertutup. Selanjutnya, perusahaan tersebut akan menarik saham yang beredar di publik.
Sederhananya, jika Anda memiliki saham perusahaan yang melakukan go private, maka perusahaan tersebut akan membeli kembali saham yang Anda miliki dan seluruh saham yang dimiliki publik. Biasanya, perusahaan memberikan penawaran atau harga offer yang tinggi dibanding harga terakhirnya untuk membeli kembali saham mereka agar para investor mau menjualnya.
Apa alasan perusahaan melakukan go private?
Ada banyak alasan sebuah perusahaan yang sudah tercatat di BEI melakukan go private. Salah satu alasan yang paling umum adalah saham emiten tersebut sudah tidak likuid di bursa saham. Selain itu, ada juga alasan paksa mengapa emiten tersebut go private yakni bisa jadi perusahaan tersebut mendapatkan penalti berkepanjangan tanpa melakukan perbaikan.
Beberapa alasan lainnya mengapa emiten memilih go private antara lain sebagai berikut.
