Ditutup Melemah, Analis Sebut IHSG Menuju Arah Pergerakan Positif ke 7.000
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak tertekan usai pembukaan tadi pagi. IHSG melemah di sesi II setelah menyentuh level tertinggi 6.731.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak tertekan usai pembukaan tadi pagi. IHSG melemah di sesi II setelah menyentuh level tertinggi 6.731.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, IHSG sempat ingin melewati level tertingginya pada November lalu di 6.754 namun malah drop.
"Menurut saya ini koreksi yang wajar dan sehat, tadi kelihatan banget ASII dan BMRI turun dalam itu sayang sekali. Koreksi wajar karena kita sebetulnya, saya tergolong optimis bahwa IHSG akan menuju 7.000 jadi wajar setiap kali ada kenaikan ada semacam koreksi dulu," katanya dalam 2nd Session Closing IDX, Rabu (5/1/2022).
Menurut Kiswoyo, penguatan juga terjadi karena fenomena window dressing telat datang sehingga IHSG baru naik pada Januari 2022. Investor juga tidak melakukan profit taking karena daya beberapa saham itu masih dibawah, misalnya BBRI yang belum mencapai level tertingginya.
"Kalau IHSG sudah mendekati level tertingginya, BRI, Astra, BNI, Mandiri dan Telkom juga belum jadi kalau dibilang profit taking mungkin enggak, tapi kalau misalkan BRI sudah break new high dan BCA juga melakukan hal sama, saham blue chip sudah membuat level tinggi baru mungkin ada profit taking," jelasnya.
Level IHSG menyentuh 7.000 masih dirasa optimis dapat disentuh pada Januari 2022. Jika dilihat level IHSG saat ini bisa saja dikebut dalam 1 - 2 hari saja.
"Jadi kalau kita tahu IHSG akan mencetak high baru, kita harus fokus pada saham penggerak IHSG yang bobotnya besar seperti BRI dan BCA, setelahnya ada Telkom, Astra, Bank Mandiri dan BBNI," katanya.
Sehingga investor bisa fokus pada saham-saham tersebut yang sudah mendekati level tertinggi. Potensi cuan beberapa saham tersebut bisa lebih dari 10%.
Untuk saham big caps seperti Telkom, Astra dan Bank Mandiri bisa langsung buy, sedangkan yang lainnya bisa buy on weakness tunggu ada koreksi lain lagi.
Saham-saham rekomendasi yang bisa dikoleksi antara lain:
TLKM 4.010 - 4.250 BUY
BBRI 4.150 - 4.300 BUY
BBCA 7.300 - 7.600 BUY
ASII 5.600 - 6.000 BUY
(NDA)