MARKET NEWS

Dolar AS Terkoreksi, Investor Lagi Nunggu Kabar dari The Fed

Dinar Fitra Maghiszha 13/08/2021 11:50 WIB

Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami koreksi koreksi di sejumlah kawasan di Asia. Namun, nilainya masih mendekati level tertinggi sepanjang 4 bulan terakhir.

Dolar AS Terkoreksi, Investor Lagi Nunggu Kabar dari The Fed (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami koreksi koreksi di sejumlah kawasan di Asia. Namun, nilainya masih mendekati level tertinggi sepanjang 4 bulan terakhir.

Investor diketahui masih menungguh kabar dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) terkait jadwal 'asset-tapering' dan kenaikan suku bunga baru.

Hingga pukul 3:27 GMT atau 10.30 WIB, indeks Dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang asing lainnya turun tipis 0,08 persen menjadi 92,968.

Berikut pergerakan sejumlah pasangan mata uang di dunia, melansir Investing.com, Jumat (13/8/2021):

- USD/JPY naik tipis 0,02 persen ke level 110,41.

- AUD/USD menguat tipis 0,10 persen ke level 0,7341.

- NZD/USD naik tipis 0,09 persen ke posisi 0,7006.

- USD/CNY stabil di 6,4783.

- GPB/USD menguat tipis 0,04 persen di level 1,3810.

Seperti diketahui, data ekonomi AS yang dirilis Kamis (12/8) menunjukkan indeks harga produsen (IHP) tumbuh 1 persen (month to month) pada Juli 2021.

Kendati indeks harga konsumen (IHK) yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan tekanan inflasi yang memuncak, tetapi acuan ini dapat mendorong The Fed untuk memulai 'asset-tapering'.

Sejumlah pejabat Federal sempat menyerukan untuk memulai pengurangan aset dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini berbeda dengan kebijakan bank sentral lain yang lebih 'dovish' alias lunak seperti Bank Jepang dan Bank Sentral Eropa.

Meskipun komentar pimpinan The Fed Jerome Powell yang pro-pasar dan ingin menunda asset-tapering ini berselisih dengan sejumlah pemimpin Fed regional, ada ekspektasi dari pelaku pasar yang semakin meningkat.

"Fokusnya (saat ini) beralih ke dari inflasi ke angka ketenagakerjaan. Sementara kita masih perlu memantau dampak varian delta Covid-19. Jika kita memiliki pertumbuhan gaji pekerja yang kuat dalam beberapa bulan ke depan, maka perlu ada pengumuman tapering dari The  Fed," kata Ekonom senior Sumitomo Mitsui, Naoya Oshikubo, dilansir Reuters, Jumat (13/8).

Untuk diketahui, angka pengangguran di AS sepanjang pekan ini dilaporkan lebih rendah alias turun mencapai 375.000 dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 387.000. (RAMA)

SHARE