MARKET NEWS

Emiten Batu Bara Kembali Menguat Pekan Depan, Ini Catatan Analis

Dinar Fitra Maghiszha 09/01/2022 18:17 WIB

Emiten batu bara berpotensi menguat kembali pada perdagangan pekan depan.

Emiten batu bara berpotensi menguat kembali pada perdagangan pekan depan. (Foto: MNC Media)


IDXChannel - Sejumlah emiten batu bara direkomendasikan pada perdagangan pekan depan di tengah bayang-bayang sentimen larangan ekspor dari Pemerintah Republik Indonesia.

Founder Master Mind Trader Hendri Setiadi menilai sektor energi, terutama batu bara masih menjadi kebutuhan utama penggerak perekonomian negeri menyusul pemanfaataannya dalam kelistrikan nasional.

Hendri membaca harga saham beberapa perusahaan komoditas tersebut bakal kembali melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya.

"Untuk pekan depan, ruang gerak emiten-emiten yang ada di sektor batubara untuk melaju tampaknya masih ada," kata Hendri kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Minggu (9/1/2022).

Kepada investor dan trader pasar modal, Hendri merekomendasikan untuk membaca area support dan resisten terlebih dahulu sebelum mengambil posisi beli. Dirinya merasa optimis sektor batu bara ini bisa kembali melaju.

"Jadi yang belum masuk posisi bisa masuk, yang belum masuk jangan negatif thinking dulu soal batu bara, sementara yang sudah masuk bisa hold karena ada peluang buat melaju kembali," tuturnya.

Seperti diketahui, sejumlah emiten batu bara bigcaps mengalami kenaikan cukup signifikan pada sesi terakhir perdagangan Jumat (7/1/2022). Seperti contoh PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 2,04%, PT Indika Energy Tbk (INDY) 5,68%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 3,33%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 5,65%, hingga PT Harum Energy Tbk (HRUM) 6,25%,

Hendri mencermati ada kenaikan lanjutan dari sejumlah saham-saham ini, sembari memperingatkan terjadinya aksi profit taking. Dirinya meminta investor untuk melihat area support-resisten untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga.

"Jadi untuk pekan depan peluang naiknya masih ada. Perhatikan saja level supportnya dan resistennya," tukasnya.

Untuk INDY, Hendri menimbang masih ada penguatan kembali mengingat koreksi yang terjadi pada beberapa waktu terakhir. Diketahui, INDY pada sesi terakhir Jumat (7/1/2022) berakhir naik 5,68% di Rp1.675 per saham

"Ini secara teknikal masih mengalami koreksi beberapa waktu  sebelumnya jadi untuk peluang untuk naik masih ada perhatikan dapat support di 1545, untuk level resistan ada di 1815," jelasnya.

Sementara untuk HRUM, support terdekat berada di 9.000 dan area resistennya di 10.850. Penutupan terakhir HRUM menguat 625 poin atau 6,25% di level Rp10.625 per saham. (TIA)

SHARE