MARKET NEWS

Emiten BUMN Tambang dan Energi Kompak Bagi-bagi Dividen, Siapa Saja?

Anggie Ariesta 31/05/2022 09:50 WIB

Dari empat emiten tambang BUMN, Alfred melihat yang lebih menarik ada di PGAS, TINS, ANTM dan PTBA.

Emiten BUMN Tambang dan Energi Kompak Bagi-bagi Dividen, Siapa Saja? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbasis energi kompak bagi bagi dividen tahun ini. Adapun yang akan membagikan dividen diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Timah Tbk (TINS, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan mengatakan, secara historis emiten-emiten yang membagikan dividen dalam jumlah besar sudah melakukan pengumuman besaran dividennya, justru momentum terbaik jika investor yang belum punya sahamnya.

"Justru momentum terbaik jika belum punya barang di ex date nya, jika dibawah pengumuman harga sahamnya bisa turun bisa naik dibanding jumlah dividennya. Kalau belum punya mungkin bisa menunggu ketika ex date," ujar Alfred dalam Power Breakfast IDX, Selasa (31/5/2022).

Dia menambahkan, yang perlu diperhatikan di kuartal I tahun 2022 adalah emiten-emiten tersebut punya proyeksi laba yang lebih besar lagi. Artinya jika laba lebih besar lagi untuk tahun buku 2022, maka devidennya akan semakin besar.

"Maka ada keuntungan yang bersabar menunggu harga terbaiknya dimana ketika koreksi masuk ke pada ex date nya," kata Alfred.

Dari empat emiten tambang BUMN, Alfred melihat yang lebih menarik ada di PGAS, TINS, ANTM dan PTBA. Hal itu karena emiten tersebut belum menunjukkan kenaikan yang cukup besar, didorong oleh tren IHSG di atas 7.000.

"Kalau yang sudah masuk untuk momentum deviden bisa direalisasikan di waktu cum atau ex date, bagi medium dan long term ada potensi laba bersih yang besar di tahun ini," jelasnya.

Selain itu, emiten tersebut punya potensi yang bagus dari sisi harga sahamnya. Perkiraan memasuki bulan keenam terlihat cukup solid, maka Alfred memperkirakan harganya masih cukup bagus kedepannya apalagi ditopang harga komoditas.

"Misalnya ANTM dan ADRO buat smelter yang baru nantinya, ini tentu akan memberikan tambahan sentimen positif bagi emiten," kata Alfred.

(SAN)

SHARE