MARKET NEWS

ERAA dan HMDI Mulai Produksi Feature Phone Nokia, Kemenperin: Tak Perlu Impor Lagi

Advenia Elisabeth/MPI 15/08/2022 10:25 WIB

kemampuan produksi PT Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia yang saat ini telah memiliki kapasitas sebesar 2,4 juta per tahun.

ERAA dan HMDI Mulai Produksi Feature Phone Nokia, Kemenperin: Tak Perlu Impor Lagi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi baik langkah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Halo Mobile Device Indonesia (HMDI) yang mulai memproduksi feature phone di dalam negeri.

Semula, produk yang disuplai untuk pabrikan Nokia tersebut masih diimpor dalam bentuk Completely Build Up (CBU). Dengan kini telah diproduksi di dalam negeri, maka langkah ini sejalan dengan progam substitusi barang impor yang saat ini tengah digenjot oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Permintaan feature phone saat ini cukup besar di Indonesia. Maka kami sangat menyambut baik upaya yang dilakukan oleh PT. Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia Produksi ini. Hal ini tentu berdampak positif pada perbaikan trade balance telepon seluler guna mencapai target substitusi impor,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).

Menurut Taufiek, sejak 2022 hingga 2024 mendatang Kemenperin menargetkan SMT Process, Industrial Mechanical Design, industri casing, industri baterai, casis molding design, dan industri antena supaya dapat dilakukan di dalam negeri.

Sebab, Kemenperin memandang bahwa impor CBU sudah turun drastis setelah penerapan TKDN. Pada  2021 produksi dalam negeri sudah mencapai 57 juta unit dan impor sekitar 2,9 juta unit.

“Kami sangat concern agar industri komponen Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) bisa terus tumbuh di dalam negeri,” tutur Taufiek.

Sementara Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon, mengaku yakin dengan kemampuan produksi PT Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia yang saat ini telah memiliki kapasitas sebesar 2,4 juta per tahun. 

"Dengan begitu, kami yakin perusahaan dapat memenuhi market dalam negeri tanpa harus melakukan impor lagi," ujar Ali.

Di lain pihak, Deputy of Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group, Hasan Aula, mengatakan bahwa suatu kebanggaan besar bagi pihaknya untuk dapat mengumumkan produksi perdana ponsel hasil kerja sama Erajaya Group dengan HMD Indonesia selaku pemegang lisensi Nokia. 

“Ini adalah bentuk nyata dan perwujudan dukungan kami pada upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor,” tukasnya. (TSA)

SHARE