Erick Thohir Khawatir Kinerja Emiten BUMN di Bursa Anjlok Imbas Korupsi Waskita Karya
Erick Thohir khawatir kinerja emiten BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok setelah kasus korupsi PT Waskita Karya Tbk.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir khawatir kinerja emiten pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok setelah kasus korupsi PT Waskita Karya Tbk.
Padahal, lanjut Erick, performa BUMN di pasar modal saat ini sangat baik. Namun dengan adanya tindak pidana korupsi di Waskita Karya, dia khawatir akan berdampak pada kinerja emiten BUMN lainnya.
Bila kondisi itu terjadi, valuasi saham hingga dividen emiten BUMN pun bakal terganggu. Padahal, Erick mencatat dividen yang dikontribusikan BUMN di pasar modal cukup tinggi.
"Sejak awal kasus korupsi di Waskita Karya jangan sampai (berdampak) pada BUMN yang di Bursa, BUMN (di Bursa) sudah sangat baik (kinerja), di mana kalau kita lihat rata-rata dividen BUMN di Bursa cukup tinggi, valuasi saham juga sangat tinggi," ungkap Erick saat ditemui di iNews Tower, dikutip Rabu (4/5/2023).
Untuk mencegah kejadian tersebut, Erick memastikan program 'Bersih-bersih' BUMN terus dilakukan. "Tapi kan itu tidak cukup, inilah yang harus kita jaga, program Bersih-bersih harus berjalan," tutur dia.
Adapun, kasus korupsi tersebut terkait dengan penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan beberapa bank pada Waskita Karya dan anak usahanya, PT Waskita Beton Precast Tbk.
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut yaitu Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Haris Gunawan selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Periode Mei 2018 - Juni 2020.
Lalu, Taufik Hendra Kusuma selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya (Persero) Periode Juli 2020 - Juli 2022. Sementara satu tersangka lainya berasal dari luar Waskita Karya, yakni Nizam Mustafa (NM) selaku Komisaris Utama PT Pinnacle Optima Karya.
(FRI)