Gagal War Tiket Coldplay, Duitnya Lebih Baik Buat Beli Saham BBCA?
Saham Bank Central Asia (BBCA) bisa jadi alternatif bagi investor seiring dengan harganya yang menguat saat penjualan tiket Coldplay.
IDXChannel – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bisa menjadi alternatif bagi investor yang gagal mendapatkan tiket presale Coldplay berlangsung pada hari ini, Rabu (17/5).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (17/5), saham BBCA ditutup melesat hingga 1,44 persen ke level Rp8.825/saham.
Melesatnya saham bank big four ini terjadi beriringan dengan periode pembelian tiket band asal Inggris, Coldplay pada hari ini. Ini lantaran karena BCA menjadi official banking partner untuk untuk band tersebut di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 November 2023 mendatang.
Asal tahu saja, periode penjualan tiket Coldplay BCA Presale berlangsung pada 17 Mei 2023 hiingga 18 Mei 2023 pada puku 10.00 WIB melalui situs resmi coldplayinjakarta.com.
Adapun, pembayaran tiket tersebut dapat dilakukan dengan metode pembayaran kartu kredit maupun debit BCA Mastercard atau transfer ke Virtual Account BCA. Sedangkan, tiket konser Coldplay tersebut dibanderol dari harga Rp800 ribu hingga Rp11 juta.
Bila penggemar Coldplay tidak mendapatkan tiket band tersebut, menginvestasikan dana untuk tiket konser Coldplay ke saham BBCA bisa menjadi pilihan menarik.
Tercatat, secara year to date (YTD) saham emiten perbankan ini masih bertumbuh hingga 3,22 persen di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sementara, NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam risetnya dengan tajuk “Bank Central Asia Tbk (BBCA): First Quarter of 2023 Exceeds Expectations” yang dirilis pada Jumat (12/5) masih memberikan rating overweight hingga buy pada saham ini.
“Kami memberikan rating overweight untuk saham BBCA dengan target harga atau target price (TP) sebesar Rp10.050/saham didorong dengan kinerja yang lebih baik di tahun 2023,” tulis riset tersebut.
Adapun, menurut NH Korindo Sekuritas, pertumbuhan pinjaman serta penurunan cost of credit (CoC) dari emiten ini akan memengaruhi rating emiten kedepannya.
Sedangkan, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta berpendapat, investor dapat mengakumulasi saham BBCA di harga saat ini, atau di average down di 61,8 persen pada retracement support atau di harga Rp8.750/saham.
“Untuk jangka panjang, target harga dari BBCA berada di level Rp9.950/saham,” kata Nafan dalam wawancara dengan IDX Channel pada Rabu (17/5).
Di sisi lain, menurut analisis secara teknikal dari pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto, saham BBCA dapat dibeli di harga Rp8.700/saham hingga Rp8.800/saham.
“Target harga dari BBCA berada di kisaran Rp9.000/saham hingga Rp9.400/saham,” kata William kepada IDX Channel, Rabu (17/5).
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.