MARKET NEWS

Gandeng Partner dari China, INCO Bakal Kuasai 49 Persen Saham Smelter di Sulteng

Rizky Fauzan 07/09/2022 05:54 WIB

keseluruhan proses pembangunan pabrik smelter yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu bakal rampung pada 2025 mendatang.

Gandeng Partner dari China, INCO Bakal Kuasai 49 Persen Saham Smelter di Sulteng (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Secara resmi menggandeng partner dari China dalam pembangunan blok dan pabrik smelter nikel Bahodopi di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Dalam kesepakatan tersebut, pihak INCO bakal menguasai 49 persen saham kepemilikan pabrik, sedangkan 51 persen sisanya merupakan milik perusahaan patungan (joint venture/JV) dari Shandong Xinhai Technology Co Ltd dan China Baowu Steel Group.

Rencananya, keseluruhan proses pembangunan pabrik smelter yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu bakal rampung pada 2025 mendatang.

"Proyek ini masuk sebagai PSN. Ini berarti proyek ini mempunyai nilai strategis peningkatan, pertumbuhan, pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan pembangunan daerah," ujar Chief Executive Officer (CEO) INCO, Febriani Eddy, dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).

Menurut sosok yangh akrab disapa Febby ini, pabrik smelter yang akan dibangun nantinya bakal menggunakan energi rendah karbon, yang menempatkannya sebagai pabrik pertama yang digerakkan oleh energi gas alam cair atau LNG.

"Kapasitas produksinya 73 ribu hingga 80 ribu metrik ton nikel per tahun. Estimasi biaya capex (capital expenditure/ dsana belanja modal) sebesar US$2,1 miliar untuk pembangunan pabrik, termasuk di dalamnya sekitar US$300 juta untuk tambahan pembangunan fasilitas LNG," tutur Febby.

Untuk membiayai proses pembangunan, ketiga pihak sepakat bahwa 70 persen anggaran bakal didapatkan melalui skema pinjaman. Sedangkan 30 persen sisa kebutuhan dana bakal dipenuhi secara patungan oleh ketiga perusahaan yang terlibat. (TSA)

SHARE