MARKET NEWS

Harga Batu Bara Menguat Dua Persen, Saham ABMM hingga UNTR Naik Panggung

TIM RISET IDX CHANNEL 04/07/2024 12:23 WIB

Saham emiten tambang batu bara condong menguat hingga penutupan sesi I, Kamis (4/7/2024), seiring komoditas energi acuannya naik signifikan.

Harga Batu Bara Menguat Dua Persen, Saham ABMM hingga UNTR Naik Panggung. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang batu bara condong menguat hingga penutupan sesi I, Kamis (4/7/2024), seiring komoditas energi acuannya naik signifikan.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) memimpin kenaikan, yakni 4,17 persen. Saham emiten koleksi investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) ini cenderung naik sejak akhir Juni lalu.

Di bawah ABMM, saham PT Fire Energi Investama Tbk (FIRE) juga menguat 2,30 persen, disusul saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terapresiasi 1,60 persen.

Segendang sepenarian, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menghijau 1,50 persen dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tumbuh 1,47 persen.

Tidak hanya nama-nama di muka, saham ITMG juga meningkat 1,45 persen, HRUM 1,26 persen, BUMI 1,20 persen, CUAN 1,01 persen, TOBA 0,88 persen, dan SMMT 0,69 persen.

Harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman Juli 2024 naik 2,08 persen secara harian ke USD135 per ton pada Rabu (3/7). Batu bara berusaha rebound usai sempat menyentuh USD115 per ton pada akhir Januari 2024, menurut data Barchart.

Menurut Sxcoal, Selasa (2/7), pasar batu bara termal di China mungkin akan mengalami peningkatan harga pada Juli karena antisipasi kenaikan permintaan listrik yang didorong oleh gelombang panas yang akan datang di wilayah China bagian selatan.

Sebelumnya, melansir laporan Oilprice.com (27/6), China yang merupakan investor dan pembangkit listrik tenaga angin dan surya terbesar global dikabarkan telah menimbun batu bara untuk mengantisipasi puncak permintaan selama musim panas.

Bloomberg melaporkan, pekan lalu China telah mengumpulkan persediaan batu bara sebesar 162 juta ton selama lima bulan pertama tahun ini, setara dengan sekitar 8,5 persen konsumsi selama lima bulan tersebut, menurut data dari cqcoal.com.

Peningkatan tersebut berasal dari produksi dalam negeri dan impor. Produksi dalam negeri sebenarnya turun pada kuartal I-2024 setelah serangkaian insiden fatal yang memicu penutupan dan penyelidikan di provinsi Shanxi.

Peningkatan produksi baru dimulai pada bulan ini, tetapi permintaan batu bara telah mengimbangi dampak penutupan sementara akibat lonjakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) akibat curah hujan yang melimpah.

Sementara itu, impor meningkat cukup besar selama empat bulan pertama tahun ini berkat penurunan harga yang meningkatkan permintaan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE