MARKET NEWS

Harga Emas Berkilau, Simak Prospek Saham ANTAM (ANTM) Sebelum Trading  

Fiki Ariyanti 17/12/2023 00:02 WIB

Harga emas dunia tengah mengilap terpantik sentimen The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya. Bagaimana dengan saham ANTM?

Harga Emas Berkilau, Simak Prospek Saham ANTAM (ANTM) Sebelum Trading (Foto MNC Media)

IDXChannel - Harga emas dunia tengah mengilap terpantik sentimen The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya. Kondisi ini tentunya memberi angin segar untuk saham emiten emas di Indonesia, salah satunya PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam (ANTM). 

Analis Saham dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan mengatakan, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, harga emas global mengalami peningkatan dan menyentuh level tertinggi di USD2.100 per oz yang ditopang oleh ekspektasi penurunan tingkat suku bunga The Fed oleh pelaku pasar pada semester I-2024.  

"Kami menilai jika harga emas relatif tinggi (>2.000 per oz) menjadi faktor kunci terjaganya marjin Perseroan karena tingginya harga emas mendorong penjualan dari investor logam mulia atau buyback dari ANTM untuk taking profit yang menjadikan Perseroan mengurangi pembelian bahan baku, selain karena volume penjualan yang mengalami penurunan," ujar dia dalam risetnya, Sabtu (16/12).

"Di sisi lain, harga feronikel (FeNi) relatif tren menurun seiring dengan permintaan dari China yang relatif melemah seiring PMI Caixin di level 49,7 pada Oktober 2023," lanjutnya. 

Dari sisi kinerja, Felix menjabarkan ANTM mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal III-2023 menjadi sebesar Rp9,2 triliun (-8,2% QoQ; -38% YoY)  yang membawa pendapatan di sembilan bulan ini mencapai Rp30,9 triliun (-8,3% YoY) in-line.

Penurunan pendapatan secara kuartalan disebabkan oleh melandainya penjualan emas menjadi sebesar 5.952 kg (-5,3% QoQ; -52,2% YoY) yang membawa penjualan di sembilan bulan relatif turun di level 19,4 ribu kg (-25% YoY).

Ini disebabkan oleh banyaknya pemegang logam mulia yang melakukan penjualan untuk merealisasikan profit seiring peningkatan harga emas. Sementara itu, penjualan Feronikel turun menjadi 3,5 ribu TNi (-44,2% QoQ; -53,9% YoY), sehingga penjualan hingga kuartal III ini menjadi 14,1 ribu Tni (-18,2% YoY).

Selain itu, perseroan telah melakukan tahapan proses first metal tapping pada smelter FeNi Haltim sekaligus menjadi tahapan ketiga dari rangkaian commissioning. Perseroan menargetkan tahapan ini selesai pada akhir kuartal IV-2023. 

"Kami menilai bahwa smelter FeNi Haltim belum dapat berkontribusi pada produksi feronikel di 2023. Progres pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah fase 1, Kalimantan Barat telah mencapai 66%," papar Felix. 

Perseroan menilai hal tersebut sejalan dengan estimasi penyelesaian konstruksi di 2024 dan ditargetkan dapat commisioning di 2025. 

Sementara terkait perkembangan kasus gugatan dengan Budi Said untuk kasus pengiriman 1,1 ton emas, Perseroan mengajukan gugatan baru ke Pengadilan Jakarta Timur untuk membatalkan transaksi tersebut bahwa terjadi pemberian barang dan uang kepada tiga eks karyawan Antam.

Di tengah peningkatan harga emas, progress positif smelter feronikel Haltim, serta neraca keuangan yang solid, Felix merekomendasikan BUY dengan target harga di Rp2.200 (implied EV/EBITDA 7,2x di 2024F) pada saham ANTM

"Namun patut dicermati terkait perkembangan kasus hukum, penurunan harga nikel, serta terlambatnya perkembangan proyek smelter Haltim dan SGAR Mempawah," pungkasnya.

(Penulis: Mutiara Cahyani/Magang)

(FAY)

SHARE