Harga Emas Dunia Melemah Usai Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Harga emas di pasar spot turun hampir 1% menjadi USD1.988,88 per ounce.
IDXChannel - Harga emas jatuh di bawah level kunci USD2.000 pada Senin (10/4/2023) imbas penguatan dolar yang didorong rilis data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat pekan lalu. Para pedagang juga bersiap mencermatirilis data inflasi minggu ini yang dapat mempengaruhi kenaikan suku bunga.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun hampir 1% menjadi USD1.988,88 per ounce. Imbal hasil Treasury AS naik menyusul laporan pekerjaan AS yang menunjukkan laju perekrutan yang masih kuat pada Maret 2023, kemungkinan memberi ruang bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi.
Peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin bulan depan sekarang dipatok pada 72%, mendorong kenaikan dolar, membuat emas batangan berdenominasi dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya menumpulkan daya tarik emas dengan imbal hasil nol, meskipun instrumen ini dinilai sebagai lindung nilai inflasi.
"Kenaikan suku bunga bisa benar-benar mengotak-atik pasar, dengan emas kemungkinan berkonsolidasi dalam kisaran tertentu," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Emas melampaui USD2.000 minggu lalu karena sektor jasa AS yang lemah dan data lowongan pekerjaan membuat kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan lebih kecil.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan dirilis pada Rabu pekan ini, dan akan diikuti risalah dari pertemuan terakhir Fed.
"Tanda-tanda disinflasi AS sedang meningkat, memungkinkan Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga lebih cepat. Ini dapat mengembalikan emas ke level tertinggi baru-baru ini," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.
Logam mulia lainnya, perak turun 0,9% menjadi USD24,78 per ounce, platinum turun 1,5% menjadi USD992,07. Sementara itu, paladium turun 3,5% menjadi USD1.
415,19. (NIA)