Harga Emas Hitam Redup, Saham-Saham Batu Bara Terkoreksi Berjamaah
Harga batu bara tengah mengalami penurunan 0,76 persen pada perdagangan siang ini (16/1/2024).
IDXChannel - Harga batu bara tengah mengalami penurunan 0,76 persen pada perdagangan siang ini (16/1/2024). Penyebabnya karena sentimen eksternal yang datang dari China, India, dan Polandia.
"Harga batu bara turun 0,76 persen disebabkan oleh pembeli dari China tidak melakukan pembelian secara aktif di tengah ketersediaan stok batu bara yang melimpah," tulis riset harian Panin Sekuritas, Selasa ini.
Di India, menurut riset tersebut, permintaan masih lemah karena cukupnya persediaan di pembangkit listrik dan pasokan yang ada.
"Lalu, Polandia berencana untuk menetapkan tanggal berakhirnya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri untuk Urusan Iklim Polandia Urszula Zielinska pada Senin (15/1) menandai pergeseran dari sikap pemerintah sebelumnya terhadap perubahan iklim," terangnya.
Polandia mendapatkan sekitar 70 persen listriknya dari batu bara, bahan bakar fosil yang paling banyak menghasilkan emisi CO2, meskipun Polandia telah meningkatkan pembangkit listrik tenaga angin dan surya dalam beberapa tahun terakhir.
Pelemahan harga emas hitam ini menyeret saham-saham batu bara di Bursa Efek Indonesia (BEI) ke zona merah. Hingga pukul 13.27 WIB, saham PTBA melemah 0,37 persen ke level 2.700, saham BUMI tergelincir 1,05 persen ke harga Rp94 per saham, saham INDY turun 0,63 persen ke 1.585.
Saham ADMR juga merosot 0,75 persen ke 1.325, saham BYAN susut 0,51 persen ke 19.650, saham BSSR menciut 0,26 persen ke 3.800, saham TOBA anjlok 5,41 persen ke level 280, dan paling tinggi saham CUAN yang amblas 9,87 persen ke level 12.100.
Selain itu, saham SMMT melorot 1,11 persen ke 890, saham DEWA terperosok 1,56 persen ke level 63, saham SGER koreksi 0,95 persen ke level 2.090, dan saham KKGI melemah 0,52 persen ke level 380, serta saham MAHA anjlok 1,52 persen ke level 195.
(FAY)