MARKET NEWS

Harga Global Jeblok, Bagaimana Nasib Saham Nikel?

Anggie Ariesta 23/06/2023 17:03 WIB

Harga saham-saham emiten nikel bergerak variatif dan cenderung melemah seiring dengan jebloknya harga komoditas global.

Harga Global Jeblok, Bagaimana Nasib Saham Nikel? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga saham-saham emiten nikel bergerak variatif dan cenderung melemah seiring dengan jebloknya harga komoditas global. 

Meski demikian, analis memandang saham-saham berbasis nikel masih berprospek cerah terutama didorong sentimen kencangnya penjualan kendaraan listrik di tahun 2024-2025 mendatang.

Dikutip dari Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (23/6/2023), harga nikel global masih terus dalam tekanan. Secara year to date, harga nikel telah turun lebih dari 20%.

Hingga 22 Juni 2023, harga nikel terkoreksi 0,23% secara harian ke level USD21.017 per ton. Melihat harga nikel yang sedang turun, saham sejumlah emiten yang memiliki usaha sektor ini bergerak variatif cenderung melemah.

Pada perdagangan sesi I Jumat (23/6), secara ytd, saham MDKA turun 24,76%, saham TINS turun 18,80%, saham INCO terkoreksi 10,50%, kemudian saham DKFT melemah 6,8% dan saham ANTM terpantau positif 1,26%.

Sepanjang 2023, indeks material dasar atau IDX sector basic materials, tempat saham nikel bersemayam rontok 18,54%, terburuk kedua setelah saham energi yang ambles 21%. Penurunan ini lebih besar dari koreksi indeks saham dasar gabungan sebesar 2,96%.

Terkait hal ini, Pengamat Pertambangan Bisman Bakhtiar menyebut, merosotnya kinerja saham nikel merupakan respons wajar atas melemahnya harga nikel di pasar global akibat melemahnya industri produk turunan. Dia meyakini pelemahan ini bukan berarti kejayaan nikel berakhir.

Sementara itu, CEO Advisor.id, Praska Putrantyo menilai, tidak semua saham nikel terkoreksi. Hal itu didukung dengan kinerja keuangan kuartal I 2023 yang masih positif ditengah penurunan harga nikel global.

Disisi lain, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM melihat, saham-saham nikel masih berprospek cerah meski harga nikel melemah sejak awal tahun ini. Keyakinannya didasari atas sentimen penjualan kendaraan listrik yang akan kencang di tahun 2024-2025.

Hingga penutupan perdagangan sesi II hari ini, saham MDKA ditutup naik 3,96% ke 3150, saham ANTM berakhir stagnan di 2010, saham TINS ditutup melemah 0,52% ke 950, saham INCO terkoreksi 0,79% di 6300 dan saham DKFT ditutup turun 2,06% ke 95.

(DES)

SHARE