MARKET NEWS

IHSG Bakal Ditentukan Aksi Demo, Investor Asing Balik Arah?

Anggie Ariesta 01/09/2025 08:15 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah selama perdagangan sepekan ke depan (1-5 September 2025).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah selama perdagangan sepekan ke depan (1-5 September 2025). (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah selama perdagangan sepekan ke depan (1-5 September 2025). Aksi demonstrasi yang berujung pada kericuhan hingga penjarahan menekan indeks.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan mengatakan, pelaku pasar akan fokus pada aksi protes dalam negeri yang menjadi sentimen kunci bagi pergerakan IHSG. Pada Jumat lalu, indeks ditutup turun 1,53 persen ke 7.830 meski saat intraday sempat melemah lebih dari 2 persen.

"Demonstrasi mahasiswa dan pekerja mengenai gaji DPR, dana pendidikan, dan program makan sekolah berujung pada penurunan IHSG lebih dari 2 persen dan pelemahan rupiah hampir 1 persen. Bank Indonesia dan pengawas bursa perlu turun tangan untuk stabilisasi," kata David dalam risetnya, Senin (1/9/2025). 

Menurut David, IHSG cenderung melemah dalam sepekan mendatang karena pasar fokus pada dinamika demo. Dia berharap otoritas seperti Bank Indonesia, BEI dan OJK bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang tidak menenangkan pasar.

“Trader dan investor juga harus mencermati level support penting IHSG 7.700-7.800," imbuhnya.

Meski IHSG sempat anjlok lebih dari 2 persen, dia menilai masih ada peluang besar di tengah badai. Dengan aliran dana asing (foreign inflow) yang mencapai Rp1,3 triliun sepanjang pekan lalu, sektor-sektor tertentu dinilai berpotensi meraup keuntungan di tengah ketidakpastian politik.

"Meskipun Jumat kemarin masih terlihat aliran dana asing masuk cukup besar di IHSG, tapi tidak menutup kemungkinan mereka balik arah karena efek ketidakpastian politik dalam negeri," kata David.

Sepanjang pekan lalu, IHSG ditutup di level 7.830 atau melemah 0,36 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Menariknya, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.023 pada 28 Agustus 2025, sebelum anjlok karena efek demo.

Dari global, David mencermati arus dana ke ekuitas melambat karena investor berhati-hati terkait independensi Federal Reserve AS, setelah Presiden Donald Trump berupaya memecat Gubernur The Fed. Kondisi tersebut mendorong lonjakan harga emas spot yang menembus rekor baru di USD3.448,5 per troy ounce.

Sementara itu, data domestik relatif lebih positif dengan naiknya indeks keyakinan konsumen Juli ke level 118,1 dari 117,8 pada Juni, didorong harapan peningkatan pendapatan dan peluang kerja.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE