MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Balik ke 6.700, Ini Sentimen Penggeraknya

Dinar Fitra Maghiszha 19/05/2023 09:18 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali ke level 6.700 pada perdagangan hari terakhir pekan ini.

IHSG Berpotensi Balik ke 6.700, Ini Sentimen Penggeraknya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali ke level 6.700 pada perdagangan hari terakhir pekan ini.

Financial Expert PT Ajaib Sekuritas Asia Chisty Maryani berekspektasi indeks komposit mampu ke 6.730. Namun, fluktuasi diperkirakan masih bakal terjadi. 

"Hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.657– 6.730," kata Chisty dalam risetnya, Jumat (19/5/2023).

Dari dalam negeri, pasar mendapat sentimen dari upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyiapkan anggaran sebesar Rp14,9 triliun untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di seluruh Indonesia. Adapun total anggaran yang digelontorkan adalah sebesar Rp 32,7 triliun, yang dapat membawa angin segar bagi sejumlah emiten konstruksi.

Namun, hal yang memberatkan berasal dari angka penjualan properti residensial yang terkontraksi 8,26% YoY pada periode kuartal I-2023. Pencapaian ini lebih rendah dibanding pencapaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat masih tumbuh positif sebesar 4,54% YoY.

Dari mancanegara, Kementerian Keuangan Jepang melaporkan kinerja ekspor pada April 2023 mencapai laju terlemahnya dalam 2 tahun terakhir. Tercatat ekspor Jepang mencapai 2,6% YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat 4,3% YoY.

"Capaian tersebut menandakan pertumbuhan yang terendah sejak Februari 2021 yang tercatat di level 4,5% YoY," terangnya.

Adapun kinerja impor Jepang tercatat kontraksi -2,3% YoY, lebih rendah dibanding capaian bulan sebelumnya yang tercatat 7,3% YoY. Dengan demikian, neraca dagang Jepang mengalami defisit 432,4 miliar yen atau setara dengan US$3,20 miliar.

Kondisi ini membawa kabar tak sedap bagi bursa di Asia, bahwa tekanan suku bunga global memberi dampak terhadap perdagangan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibarengi inflasi yang tinggi atau yang biasa disebut sebagai stagflasi masih menjadi bayang-bayang sejumlah bursa di Asia.

(DES)

SHARE