IHSG Berpotensi Mixed, Pasar Pantau Efek Stimulus Rp200 Triliun ke Himbara
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak mixed dalam rentang 7.700-7.800 pada perdagangan Jumat (12/9/2025).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak mixed dalam rentang 7.700-7.800 pada perdagangan Jumat (12/9/2025).
Proyeksi ini seiring dengan berlanjutnya 'Purbaya Effect' yang kemarin sempat mendorong penguatan saham-saham perbankan.
WH Project dalam risetnya menyebut terjadi panic buying investor pada saham perbankan yang menyambut kebijakan stimulus Rp200 triliun.
Alhasil, IHSG ditutup menguat 48,90 poin atau 0,64 persen ke level 7.747,90 pada Kamis (11/9/2025).
Meski demikian, euforia pasar masih dibayangi tekanan jual cukup tinggi, sehingga kenaikan IHSG menyusut dan hanya bertahan di kisaran 0,64 persen.
"Candlestick IHSG berhasil ditutup di atas indikator MA5, yang merupakan support terdekat saat suatu tren akan terbentuk. Jika support ini mampu dipertahankan, maka IHSG bisa memulai kembali tren penguatan. Dari sisi teknikal, indikator menunjukkan sinyal positif,” tulis pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto dalam risetnya, Kamis (11/9/2025) malam.
Pada perdagangan kemarin, investor asing mencatatkan net buy Rp686 miliar. Saham-saham yang paling banyak diborong asing antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMIL), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sebaliknya, saham yang tercatat paling banyak dilepas adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Coin Digital Indonesia Tbk (COIN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal hari ini:
- HRUM, buy, support Rp1.065, resistance Rp1.200
- JPFA, buy, support Rp1.850, resistance Rp2.000
- ANRM, wait and see, support Rp3.240, resistance Rp3.700
- BBTN, buy, support Rp1.320, resistance Rp1.400
(DESI ANGRIANI)