MARKET NEWS

IHSG Dibuka Anjlok, Menyusul Kabar Lockdown Jakarta

Fahmi Abidin 30/03/2020 09:30 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pagi ini, Senin (30/3/2020). Pasar modal Indonesia anjlok 176,12 poin atau 3,87% ke 4.369,46 atau 4.369.

IHSG Dibuka Anjlok, Menyusul Kabar Lockdown Jakarta. (Foto: Ist)

IDXChannel – Mengawali pekan terakhir di Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah. Pasar modal Indonesia anjlok 176,12 poin atau 3,87% ke 4.369,46 atau 4.369.

Tercatat 162 saham menguat, 25 saham melemah, dan 73 saham stagnan di awal sesi I. Transaksi perdagangan mencapai Rp149,82 miliar dari 130,04 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 42,04 poin atau 6% menjadi 656,74, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 28,73 poin atau 6,11% ke 438,73, indeks IDX30 turun 23,46 poin atau 6,1% ke 363,08 dan indeks MNC36 turun 15 poin atau 6% ke level 234,27.

Daftar saham top gainers yaitu saham PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) naik Rp30 atau 22,9% ke Rp161, saham PT Star Pasific Tbk (LPLI) naik Rp8 atau 10% ke Rp88, dan saham PT Pudjiasdi & Sons Estate Tbk (PNSE) naik Rp50 atau 8,47% ke Rp640.

Sedangkan deretan top losers yakni PT Unilever Tbk (UNVR) turun Rp475 atau 6,99% ke Rp6.325, saham PT Aneka Tambang tbk (ANTM) turun Rp32 atau 6,96% ke Rp42, dan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp100 atau 6,92% ke Rp1.345.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menggelar rapat terbatas bersama menteri kabinetnya dengan agenda antisipasi masyarakat mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan informasi dari protokoler Istana, Jokowi akan memimpin rapat melalui video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (30/3/2020) pukul 11.00 WIB. Dalam rapat tersebut pemerintah akan memutuskan larangan mudik atau tidak, serta terkait karantina wilayah terpapar korona.

Terkait dengan lockdown di Jakarta, Bupati Bogor Ade Yasin dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim memastikan daerah yang mereka pimpin akan lockdown. Namun keputusan itu akan mengikuti keputusan Gubernur Anies dan Pemerintah Pusat jika kebijakan tersebut jadi dilakukan

Diungkapkan Ade Yasin, terkait lockdown pihaknya akan menyesuaikan dengan langkah DKI Jakarta sebagai epicentrum virus korona. Menurut Ade lockdown Bogor Raya tidak akan berarti jika DKI Jakarta tidak menerapkan langkah yang sama. Hal ini karena pergerakan orang dan pintu masuk Bogor-Jakarta yang banyak sehingga membutuhkan banyak personel untuk penjagaan.

"Ketika berpikir saat kabupaten dan kota harus lockdown itu kan pintu masuknya ratusan, sehingga harus melakukan lockdown itu kan banyak personel yang harus diterjunkan. Jadi ketika Jakarta duluan di lockdown maka kami menyesuaikan," kata Ade melalui rekaman video. (*)

SHARE