IHSG Ditutup Menguat, Analis: Tren Kenaikannya Lebih Kuat Dibanding Penurunan
Founder & CEO GaleriSaham Rio Rizaldi mengatakan bahwa koreksi yang terjadi dalam penguatan indeks hari ini masih tergolong sehat.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau (0,41%) ke 6.486,267 pada perdagangan hari ini, Selasa (12/10/2021).
Penutupan ini membawa performa indeks menguat 3,15% dalam sepekan, 5,83% sebulan, serta 8,48% secara year to date. Kendati sempat menyentuh titik psikologis di 6.504,013, indeks masih tak kuasa menahan laju profit taking, sehingga terkoreksi tipis di zona hijau.
Adapun 233 emiten menguat, 279 melemah, dan 151 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp19 triliun dari 24 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Founder & CEO GaleriSaham Rio Rizaldi mengatakan bahwa koreksi yang terjadi dalam penguatan indeks hari ini masih tergolong sehat.
"Kalau kita lihat di IHSG saat ini, koreksinya masih sangat sehat, kalau dia berada di atas 6400an, maka relatif tren kenaikannya lebih kuat daripada penurunan ataupun sideways," kata Rio dalam 2nd Session Closing, Selasa (12/10/2021).
Rio justru merekomendasikan investor untuk masuk ke pasar melihat pergerakan yang positif dari market.
"Jadi selama indeks di atas angka 6.400an, maka pergunakan koreksi itu untuk buy on weakness untuk saham-saham uptrend," tegasnya.
Dirinya memandang sektor konstruksi masih cukup relevan untuk mulai dikoleksi beli. Menurutya, hingga akhir tahun, konstruksi dan komoditi menjadi sektor yang perlu dicermati investor.
"Pada dasarnya tren sektor konstruksi masih cukup bagus, jadi kalau investor sudah mulai beli pada pertengahan bulan lalu, maka bisa disimpan terlebih dahulu, karena sayang kalau dijual cepat-cepat menjelang akhir tahun. Tema akhir tahun ini kurang lebih ada di saham-saham karya dan komoditi, dua sektor tersebut layak dicermati," tukasnya.
Seperti diketahui, aktivitas investor asing dalam perdagangan hari ini secara akumulatif adalah net-sell sebesar Rp428,61 miliar. Terdiri dari, pembelian bersih Rp1,25 triliun di pasar reguler, dan penjualan Rp1,68 triliun di pasar negosiasi-tunai.
(SANDY)