IHSG Rawan Terkoreksi, Konflik Iran-Israel hingga Pelemahan Daya Beli Jadi Sentimen
Secara teknikal, IHSG berpotensi menguji area support pada MA200 di kisaran 7.132 hingga level 7.100 dalam jangka pendek.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diperkirakan rawan terkoreksi seiring dengan memanasnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah hingga pelemahan daya beli domestik.
Secara teknikal, IHSG berpotensi menguji area support pada MA200 di kisaran 7.132 hingga level 7.100 dalam jangka pendek.
Mengacu pada riset Phintraco Sekuritas, Senin (16/6/2025), ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran pada akhir pekan lalu menjadi pemicu utama pelemahan bursa global, termasuk Wall Street.
Serangan balasan antara kedua negara tersebut memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak mentah global, sehingga harga minyak sempat melonjak hingga 7 persen pada 13 Juni 2025.
Kondisi tersebut turut mendorong kenaikan harga emas dunia sebesar 1,3 persen ke level USD3.428 per troy ounce, seiring dengan meningkatnya permintaan aset safe haven.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS juga naik 5 basis poin menjadi 4,411 persen. Kenaikan harga minyak mentah juga berpotensi menekan inflasi global, termasuk Indonesia, melalui lonjakan harga energi.
Di sisi lain, pelaku pasar juga tengah mencermati sejumlah agenda penting pekan ini, antara lain pertemuan KTT G7 di Kanada pada 15-17 Juni 2025 serta perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah mitra dagangnya.
Selain itu, sejumlah bank sentral utama dunia dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga, termasuk The Fed, PBoC (China), BoJ (Jepang), BoE (Inggris), hingga Bank Indonesia (BI), yang diproyeksi masih akan mempertahankan suku bunga di level saat ini.
Selain faktor eksternal, kekhawatiran atas ancaman tarif dan pelemahan daya beli masyarakat dalam negeri juga menjadi perhatian investor.
Tekanan terhadap konsumsi domestik dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah masih tingginya harga kebutuhan pokok.
Di tengah sentimen yang cenderung negatif ini, Phintraco Sekuritas tetap merekomendasikan beberapa saham pilihan (top picks) yang dinilai masih memiliki prospek menarik, yakni:
- PT Astra Auto Digital Internasional Tbk (AADI)
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
(DESI ANGRIANI)