MARKET NEWS

IHSG Reli 5 Hari Beruntun, Analis Ingatkan Dua Gap dan Zona Kritis Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 11/07/2025 11:12 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh euforia penawaran umum perdana (IPO).

IHSG Reli 5 Hari Beruntun, Analis Ingatkan Dua Gap dan Zona Kritis Ini. (Foto: IDXChannel/Desi A.)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh euforia penawaran umum perdana (IPO) serta meredanya kekhawatiran pasar terhadap tarif baru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,53 persen ke level 7.043,24 pada Jumat (11/7/2025), pukul 11.00 WIB. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp5,74 triliun dan volume perdagangan 9,27 miliar saham.

Dengan kenaikan ini, IHSG mencatatkan tren positif lima hari berturut-turut, membalik penurunan empat hari beruntun sebelumnya

Dalam sepekan, indeks acuan tersebut naik 2,55 persen, tetapi dalam sebulan masih minus 2,48 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai penguatan IHSG saat ini tak lepas dari mulai pulihnya daya beli investor di bursa.

"Buying power dari bursa membaik seiring penyerapan dana IPO sudah kembali, terutama dari CDIA," ujar Michael kepada IDXChannel.com, Jumat (11/7).

Namun, ia mengingatkan ada dinamika teknikal yang perlu dicermati di tengah reli IHSG kali ini. "Sayangnya, kenaikan ini terjadi dengan dua kali gap up. Yang pertama di 6.944, yang kedua di 7.014," imbuh Michael.

Ia menyebut IHSG kini tengah menguji area penting di sekitar garis moving average 200 (MA-200). "Sementara itu, IHSG mendekati MA200 yang berada di angka 7.086," tuturnya.

Menurut Michael, area ini menjadi kunci bagi arah IHSG dalam waktu dekat. "IHSG berpotensi menguat hingga ke MA-200, dan area resistance kuat ini akan menjadi batasan kenaikan IHSG," ujar Michael.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan risiko koreksi masih terbuka. "Gap yang ada di bawah ada potensi ditutup," katanya.

Bursa Asia dan Wall Street Naik

Bursa saham Asia cenderung menguat pada perdagangan Jumat (11/7), mengikuti jejak positif Wall Street. Hingga pukul 09.15 WIB, Shanghai Composite naik 0,23 persen, Hang Seng 0,01 persen, KOSPI 0,97 persen, ASX 200 0,62 persen, STI Singapura 0,33 persen, dan CSI 300 China 0,13 persen.

Sebaliknya, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,53 persen, tertekan ketegangan dagang dengan AS usai Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk produk Jepang mulai 1 Agustus. Langkah ini diperkirakan memangkas PDB Jepang hingga 1,9 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, pada Kamis (10/7), Nasdaq Composite di AS mencetak rekor baru setelah menguat 0,9 persen ke 20.611,3, didorong lonjakan saham teknologi. Indeks S&P 500 naik 0,6 persen dan Dow Jones menguat 0,5 persen.

Pasar mencermati risalah rapat Federal Reserve (The Fed) yang menunjukkan pandangan beragam soal suku bunga. Sebagian pejabat membuka peluang pemangkasan suku bunga tahun ini, sementara lainnya menilai inflasi masih terlalu tinggi.

BMO Capital Markets memperkirakan The Fed baru memangkas suku bunga pada September. Saat ini, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan tersebut mencapai 66 persen.

Di sisi lain, Presiden Trump juga dikabarkan mengirim surat tarif baru kepada sejumlah negara lain, termasuk Brasil, Filipina, Sri Lanka, hingga negara Asia Tenggara. Uni Eropa berharap kesepakatan dagang dengan AS bisa tercapai bulan ini. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE