MARKET NEWS

Ikuti Kenaikan Wall Street, Saham Asia Menanjak

Wahyu Dwi Anggoro 29/08/2023 09:37 WIB

Saham-saham Asia sebagian menguat pada Selasa (29/8/2023) setelah pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak lebih tinggi.

Ikuti Kenaikan Wall Street, Saham Asia Menanjak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham-saham Asia sebagian menguat pada Selasa (29/8/2023) setelah pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak lebih tinggi.

Dilansir dari Bloomberg, para investor menunggu sejumlah data ekonomi terbaru selama beberapa hari ke depan sebagai petunjuk mengenai prospek kebijakan bank sentral global.

Indeks ekuitas Asia naik 0,5%, didukung oleh kenaikan di Hong Kong, Jepang dan Australia. Saham-saham di China daratan turun pada pembukaan dan kemudian kembali ke wilayah positif. 

Kontrak berjangka AS stabil setelah kenaikan berturut-turut pertama S&P 500 pada Agustus.

Investor terus memantau prospek stimulus lanjutan dari Pemerintah China setelah sebagian besar kenaikan di pasar saham negara tersebut pada Senin tergerus pada akhir sesi. Dana asing memperpanjang rekor arus keluar bulan ini.

“Menjadi jelas bahwa stimulus yang jauh lebih signifikan, terutama dari sisi fiskal, akan diperlukan untuk mengubah pandangan bearish di pasar China daratan, termasuk renminbi,” Alvin Tan, kepala strategi Asia FX di RBC, menulis dalam sebuah catatan. .

Sementara itu, tingkat pengangguran Jepang naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Juli, sebuah sinyal yang sedikit negatif bagi bank sentral dan pemerintah.

Ahli strategi di Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan yen akan terdepresiasi ke level terendah dalam 30 tahun jika Bank of Japan tetap pada sikap dovishnya. Selama enam bulan ke depan, mata uang tersebut diproyeksikan mencapai 155 per dolar – terlemah sejak Juni 1990, menurut tim trategi yang dipimpin oleh Kamakshya Trivedi.

Imbal hasil Treasury turun di seluruh tenor pada awal perdagangan di Asia, dengan imbal hasil obligasi dua tahun turun hampir tujuh basis poin menjadi sedikit di bawah 5%. Lelang obligasi Treasury bertenor dua dan lima tahun pada Senin menghasilkan imbal hasil tertinggi sejak sebelum krisis keuangan 2008. (WHY)

SHARE