MARKET NEWS

Impack Pratama (IMPC) Bidik Pendapatan Rp2,6 Triliun di 2022

Kunthi Fahmar Sandy 09/02/2022 09:37 WIB

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), produsen bahan bangunan, menargetkan pendapatan sebesar Rp2,6 yriliun dengan laba bersih Rp260 Miliar di tahun ini.

Impack Pratama (IMPC) Bidik Pendapatan Rp2,6 Triliun di 2022 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), produsen bahan bangunan, menargetkan pendapatan sebesar Rp2,6 yriliun dengan laba bersih Rp260 Miliar di tahun ini. 

Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo, menyampaikan untuk mencapai target tersebut, Perseroan menyiapkan beberapa strategi: 

Pertama, meningkatkan pertumbuhan bisnis organik dengan membuka peluang bisnis baru dan inovasi produk baru. Pada Januari 2022, Perseroan resmi mengadakan grand launching untuk produk atap uPVC dengan harga terjangkau di bawah merk LaserTuff. 

Kedua, memperkuat jaringan distribusi di area timur Indonesia. Diharapkan distribution center yang berlokasi di Surabaya bisa segera beroperasional di akhir kuartal I ini. 

Ketiga – melanjutkan rencana akuisisi baik di dalam maupun di luar negeri untuk meraih sinergi dengan nilai valuasi transaksi yang wajar. 

“Penentuan target tersebut didasari oleh kondisi pandemi yang terkendali dan kegiatan ekonomi secara umum yang berangsur telah membaik,” kata Haryanto, Rabu (9/2/2022). 

Untuk mencapai strategi tersebut, perseroan mencadangkan Capex sekitar Rp180 miliar. 

Perseroan sendiri sampai dengan penghujung tahun 2021 telah mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp2,2 Triliun, dengan laba bersih diprediksi bisa menembus di atas Rp200 Miliar. 

Ini merupakan tahun kedua sejak Pandemi Covid-19, Impack Pratama kembali mencetak angka Pendapatan yang melampaui target, yaitu 15% lebih tinggi dari target senilai Rp1,9 triliun, serta 22% lebih tinggi dari Pendapatan di 2020 senilai Rp1,8 triliun.  

Sejalan dengan itu, laba bersih Perseroan diprediksi mengalami pertumbuhan YoY yang signifikan, yakni melampaui 60% dari 2020 senilai Rp125 mliar, dan melampaui 21% dari target yang ditentukan sebesar Rp165 miliar. 

Perseroan senantiasa berupaya mewujudkan komitmen kepada para Stakeholder, dengan menerapkan prinsip keseimbangan antara perkembangan bisnis yang berkelanjutan dan neraca keuangan yang kuat. 

Sebagaimana halnya pembagian dividen, perseroan akan mempertahankan kebijakan pembagian dividen di atas 30% dari perolehan laba Bersih tahun berjalan,  sebagai wujud komitmen Perseroan untuk selalu memberikan nilai tambah yang optimal kepada para pemegang saham. 

(SANDY)

SHARE